jabarekspres.com, BANDUNG – Sejumlah penarik becak melakukan aksi di Pasar Baru, Kota Bandung, Senin (31/7). Mereka menuntut agar bisa kembali melintas di Lima jalur yang saat ini dilarang oleh peraturan daerah.
Menanggapi hal itu Dinas Perhubungan Kota Bandung melalui Kabid Pengendalian dan Ketertiban Transportasi Dishub Kota Bandung Yosef Heriansyah menandaskan tidak bisa mengabulkannya.
Meski pun sebutnya para penarik becak itu keukeuh ingin tetap beroperasi di sekitar jalan protokol. Bahkan saat disampaikan mereka telah melanggar Perda K3, para penarik becak malah meminta Pemkot merubah perda tersebut. Para penarik becak beralasan, Perda K3 sudah tidak sesuai dengan kondisi dan perlu dievaluasi.
”Menurut mereka Perda K3 sudah lama dari tahun 2005, sekarang kan sudah 2017 dan menganggap sudah tidak sesuai kondisi,” tambahnya.
Pihaknya mengaku tidak bisa memenuhi aspirasi para penarik becak karena tidak punya cukup wewenang. ”Aspirasi sih boleh saja tapi kan Perda itu dibuat oleh para wakil kita juga anggota dewan. Mereka juga maunya cepat tapi masalahnya keputusan dibuat tidak bisa sepihak,” imbuhnya.
Yosef mengaku tidak bisa menghalang-halangi para penarik becak dalam menyampaikan aspirasinya, namun dia minta dilakukan secara tertulis untuk disampaikan pada pihak-pihak yang lebih berwenang. ”Besok (hari ini, Red.) mereka datang ke Dishub untuk menyampaikan aspirasinya secara tertulis, tadi kan baru secara lisan,” ujarnya.
Meski demikian sebut dia, sebenarnya Dishub Kota Bandung mempunyai solusi untuk keinginan itu. Salahsatunya dengan wisata becak, tapi tanpa melanggar rambu-rambu. ”Kan bisa saja misalkan pangkalannya yang mau ke Pasar Baru di Pecinan lama ke Jalan Tamim jadi melipir tidak masuk ke jalan protokol,” katanya.
Pihaknya mengaku sedang menyusun detail rencananya agar bisa dilaksanakan tanpa melanggar aturan dan bisa meningkatkan taraf hidup para penarik becak. Diakuinya usulan tersebut baru berbentuk konsep dan masih perlu pembahasan lebih lanjut dengan pihak-pihak terkait.
Terkait rute serta destinasi wisatanya, Yosef mengaku baru akan berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bandung yang dipimpin oleh Kenny Dewi Kaniasari. ”Nanti kita bantu komunikasikan dengan Disbudpar masalah promosinya. Kan bisa diatur pangkalannya di tempat-tempat tertentu,” katanya.