Waspadai Kampanye Hitam Via Medos

Sehingga pemberitaan yang tersaji untuk masyarakat bisa seimbang, sedangkan untuk medsos itu tidak ada yang mengawasi. Sehingga hal itu sebutnya, bisa menjadi persoalan tersendiri. ”Kan nggak bisa komisi penyiaran memantau medsos,” katanya.

Meski tidak eksplisit dalam aturannya, sehingga membuka ruang kemudian medsos dijadikan oleh siapapun karena memang tidak ada lembaga yang khusus mengawasi. ”Beda dengan lembaga penyiaran, ada lembaga khusus yang mengawasi. Tidak hanya KPU atau Panwaslu, tapi lembaga khusus penyiaran yang akan mengawasi ketika menyiarkan pasanagn calon dalam berkampaye, “katanya.

Untuk mengurangi black campaign pihaknya akan mengimbau ke pasangan calon termasuk relawannya harus didaftarkan media sosial yang akan digunakan untuk kampaye nanti. ”Yang didaftarkan itu ya cuman yang resmi saja, misalkan fb 1 twiter 1 dan lainnya,” tegasnya.

Itu harus mencantumkan alamatnya yang resmi, sehingga kalo nanti ada fb lain yang digunakan untuk kampaye. Maka media sosial tersebut nanti akan ditelusuri, sehingga akan melakukan tindakan dan peneguran.

Senada dikatakan bakal calon wali kota dari Partai Golkar Nurul Arifin, dia mengkhawatirkan dampak buruk pertarungan pilkada di media sosial terhadap kesatuan dan persatuan bangsa.

”Berkaca dari Pilkada DKI, kemajuan IT justru mengkotak-kotakan masyarakat. Ini membuat kita bertanya apakah kita masih di jalur yang benar?” katanya.

Menurutnya penggunaan media sosial dalam persaingan pilkada tidak jarang dilakukan dengan cara-cara yang tidak etis. Demi meraih simpati masyarakat kontestan pilkada tidak jarang melakukan black campaign dan negatif campaign sehingga menimbulkan perpecahan di masyarakat.

Dia mengajak kandidat walikota Bandung yang lain untuk menghindari cara-cara negatif tersebut saat bersaing. ”Saya termasuk orang yang tidak suka dengan black campaign, lebih mengutamakan program visi dan misi,” ujarnya.

Lebih lanjut dia ingin kompetisi dalam Pilwalkot dilakukan dengan cara yang fair dan santun demi menjaga kondisi Bandung tetap adem dan kondusif. ”Saya ingin kota ini dibangun dari kompetisi dengan cara-cara yang elegan,” tandasnya. (van/ign)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan