jabarekspres.com, CIANJUR – Pemerintah Kabupaten Cianjur menargetkan dalam dua tahun RSUD Sayang Kabupaten Cianjur mulai menjalankan layanan stroke center. Peningkatan fasilitas pun dilakukan untuk menunjang rencana tersebut.
Wakil Bupati Cianjur, Herman Suherman mengatakan, RSUD Sayang Cianjur sudah direncanakan dijadikan stroke center dengan dibuat bisnis plan yang baik, penanganan yang optimal, dan pemeriksaan sampai penanganan sebaik-baiknya.
“Jadi nanti diupayakan sebagai rumah sakit rujukan di Jawa Barat untuk penyakit stroke. Ini juga melihat banyaknya warga yang terkena stroke saat ini, terlebih stroke menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia. Makanya difasilitasi di Cianjur,” kata dia kepada Jabar Ekspres, kemarin (11/7).
Menurutnya, pembangunan gedung pelayanan sudah mulai dilakukan dan hampir selesai. Oleh karena itu, dalam satu hingga dua tahun ke depan layanan tersebut sudah bisa berjalan. “Targetnya satu atau dua tahun ke depan. Tapi kan memang sudah mulai berjalan segala persiapannya, termasuk akreditasinya,” ucap dia.
Selain RSUD Sayang, menurutnya, dua RSUD lainnya di Cianjur bakal disiapkan untuk menjadi rumah sakit unggulan yang berbeda.
Rumah Sakit Cimacan, lanjut dia, bakal dijadikan rumah sakit internasional dengan pelayanan yang jauh lebih baik dibandingkan saat ini. Pemilihan menjadi RS Internasional pun dilakukan lantaran kawasan Cianjur utara menjadi tujuan wisatawan asing ke Cianjur.
“Makanya akan dibuatkan pelayanan yang bertaraf internasional. Kalau sekarang kan masih akreditasi C. Ke depan tentu lebih baik, penambahan gedung dan alat kesehatan juga dilakukan,” kata dia.
Sementara itu, untuk Rumah Sakit Pagelaran akan dipertahankan menjadi rumah sakit tanpa kelas. Pasalnya warga di wilayah selatan masih terbentur dengan masalah ekonomi yang rendah. Oleh karena itu, di sana akan tetap menjadi RS tanpa kelas supaya tidak ada perbedaan status ekonomi ataupun sosial.
“Meski tanpa kelas, pelayanan tetap dimaksimalkan, tidak lantas pelayanan menjadi buruk. Hanya statusnya yang tanpa kelas, akreditasi tetap ditinggikan,” tuturnya.