jabarekspres.com, JL RUMAH SAKIT – Pasca-Lebaran, penyakit diare cukup mendominasi keluhan pasien di RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi. Kondisi itu diyakini akibat pengaruh makanan dan pola makan selama Idul Fitri 1438 Hijriah.
Kepala Bidang Pelayanan dan Penunjang Medik RSUD R Syamsudin SH, Asep Saepulloh, pendataan yang dilakukan selama rentang waktu mulai 25 Juni hingga 30 Juni atau selama sepekan setelah Idul Fitri, penyakit diare paling banyak diderita pasien yang mendapatkan perawatan medis di rumah sakit yang terkenal dengan sebutan Bunut itu. ”Dibandingkan penyakit yang lain, diare paling banyak dialami pasien yang berobat ke sini,” sebutnya, kemarin (3/7).
Selama 25 Juni hingga 30 Juni, jumlah pasien diare mencapai 97 orang. Mereka merupakan pasien rujukan dari beberapa puskesmas. Selain diare, lanjut Asep, kasus lain yang ditangani medis RSUD R Syamsudin SH itu yakni keracunan makanan sebanyak 24 orang. ”Kasus yang menonjol lainnya yakni penyakit Dispepsia Gastritis atau gejala nyeri pada saluran pencernaan. Jumlahnya sebanyak 61 pasien,” ujar dia.
Rumah sakit juga menangani pasien lainnya dengan berbagai keluhan seperti demam berdarah dengue (DBD) sebanyak 50 kasus, ISPA dan gangguan pernapasan sebanyak 32 orang, dan penyakit jantung sebanyak 22 pasien.
”Selain itu ada juga pasien penyakit asma sebanyak 36 orang, kegawatdaruratan 3 orang dalam kondisi cedera sedang, batuk rejan sebanyak 14 kasus, campak 16 kasus, dan hipertensi tiga kasus,” tandas dia.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi Ritaneny menambahkan, petugas kesehatan sebelumnya telah diminta untuk mengantisipasi munculnya penyakit yang biasa muncul pada saat Lebaran. Beberapa di antaranya yang cukup diwaspadai terjadi pasca-Lebaran yakni penyakit diare, keracunan makanan, dan gangguan saluran pencernaan. Penyakit itu muncul karena perubahan pola makan. Misalnya ada warga yang ingin beragam makanan yang ada saat lebaran setelah sebelumnya selama sebulan menjalankan ibadah puasa. Menurut Rita, sebanyak enam rumah sakit di Kota Sukabumi diwajibkan membuka sistem pelayanan kedaruratan selama momen arus mudik dan libur Lebaran.
”Dari enam rumah sakit itu sebanyak dua unit dikelola pemerintah yakni RSUD R Syamsudin SH dan RSUD Al-Mulk,” jelas dia.