jabarekspres.com, BANDUNG – Bakal calon Wali Kota Bandung Nurul Arifin makin percaya diri maju bertarung di Pilkada 2018. Terlebih lagi, artis lawas asal Bandung tersebut juga mendapatkan dukungan dari Sekjen DPP Golkar Idrus Marham.
”Setelah DPP menimbang-nimbang dan mencoba melihat prospek ke depan, DPP melihat ada orang yang memiliki potensi kemampuan untuk maju di Pilkada Kota Bandung,” kata Idrus kepada wartawan di kawasan Stasion Bandung, kemarin (1/7).
Dia menilai, Nurul Arifin yang saat ini menjabat ketua Ketua Bidang Media dan Penggalangan Opini (MPO) DPP Golkar tak begitu sulit untuk melangkah.
”Kadang saya bingung teh Nurul ini artis atau akademisi atau politisi. Sebab, dalam keseharian the Nurul, kadang susah membedakan mana artisnya akademisi dan politisi. Namun, bagi saya, ketiganya diperlukan dalam kepemimpinan Kota Bandung ke depan,” jelas dia.
Bila Nurul mendapatkan respon yang luar biasa dari masyarakat, kata dia, maka tidak ada alasan bagi DPP untuk tidak mengikhlaskan Nurul untuk maju. ”Meskipun sudah di DPP tapi kalau sudah seperti itu kita ikhlaskan,” ujarnya.
Ketika ditanya soal bakal calon yang berpotensi mendampingi Nurul, Idrus mengaku, menyerahkan semua kepada aturan partai yang berhilir di pusat.
”Pusat nanti diintegrasikan dengan proses. Nanti kita coba lihat dari sisi mekanisme. Tapi kunci ini semua kita melakukan koordinasi,” urainya.
Sementara itu, kehadiran sekjen DPP Golkar itu bagi Nurul untuk menjawab pertanyaan masyarakat terkait pencalonan dirinya. ”Saya ingin menjawab kepenasaran warga Kota Bandung dengan seringnya saya berkunjung ke Kota Bandung,” ungkapnya.
Dia mengungkapkan, sudah melakukan banyak komunikasi dengan pentolan-pentolan Golkar di Kota Bandung. Termasuk kalangan tokoh asal daerah yang menjadi jantung provinsi Jawa Barat tersebut.
”Saya merasa tersanjung terhormat dapat kesempatan itu. Saya sebagai calon penerusnya kang Emil (Ridwan Kamil) tentu harus bisa melengkapi landmark Kota Bnadung yang belum sempat kang Emil kerjakan,” tandasnya.
Nurul mengaku, tak gentar ketika nanti digoyang dengan isu gender. Sebab, menurut dia sudah ada contoh pemimpin perempuan di Indonesia ini yang menunjukkan hal yang positif.