jabarekspres.com, JAKARTA – Wakil Presiden Jusuf Kalla berharap, Lebaran bisa dimanfaatkan untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa. Tidak perlu lagi ada perpecahan karena urusan politik pasca pemilihan kepala daerah.
JK meminta masyarakat menjaga kerukunan dan keamanan bangsa. Dia menilai, masyarakat berharap kondisi Indonesia selalu dalam kondisi aman.
’’Coba bayangkan kalau negeri ini pecah-pecah. Kita semua untuk pergi ke Jawa atau luar kota pakai paspor,’’ ujar JK, baru-baru ini.
JK menegaskan, Ramadan banyak dihabiskan masyarakat dengan ibadah kepada Allah. Maka, ketika Idul Fitri tiba, saatnya ibadah dan menebar kebaikan kepada sesama manusia.
’’Lebih mendekatkan lagi, bergaul bersama sesama manusia, teman-teman, dan keluarga,’’ imbuh pria kelahiran Bone 75 tahun lalu itu.
Pria yang juga ketua umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) itu juga pun berpesan kepada seluruh warga untuk tetap menjaga adat istiadat leluhur dan selalu bersikap toleran kepada masyarakat berbeda agama.
Istana Wakil Presiden nyaris tidak pernah sepi dalam sepekan terakhir. Wakil Presiden Jusuf Kalla kerap mengundang koleganya untuk berbuka bersama di istana dengan pengamanan VVIP.
Tapi Jumat (16/6) petang, giliran JK mengundang masyarakat Bone, Sulawesi Utara dan para alumni Universitas Hasanuddin Makassar. Dua tempat itu memang dekat dengan asal usul JK. Dia pernah menempuh kuliah Fakultas Ekonomi Unhas.
Dalam suasana yang santai JK memang lihai melontarkan senda gurau. Misalnya dia menyebutkan bahwa biasanya bila membuat acara atau rapat itu nyaris tidak tepat waktu.
”Yang tidak pernah ngaret itu buka puasa. Salat bisa ditunda rapat bisa ditunda, jadi sebaiknya datang tepat waktu,” ujar JK diiringi ratusan hadirin yang memenuhi ruang pertemuan Istana Wapres. (jun/jpk/rie)