jabarekspres.com, BANDUNG – Wali kota Bandung Ridwan kamil mengatakan siap untuk menerapkan full day school atau pun sekolah 5 hari di Kota Bandung. Daerah mau tidak mau harus siap karena sudah jadi kebijakan pemerintah pusat.
”Ini sudah menjadi kebijakan pasti kita akan mengikuti tidak akan melawan. Tapi nanti dievaluasi. Bisa saja nanti hasil evaluasi ini bisa mengubah keputusan itu dari pusat,” kata Ridwan Kamil, kemarin (15/6).
Pria yang akrab disapa Emil ini mengatakan, evaluasi terhadap percobaan itu sendiri bukan berarti sebuah eksperimen kepada siswa. Tapi, setiap daerah pasti memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri. ”Tapi intinya pemerintah Kota Bandung selalu taat selalu mengikuti perintah-perintah dari pemerintah pusat,” tegasnya.
Sebelumnya, Kepala Bidang Pendidikan Menengah Universal Umum Dinas Pendidikan Jawa Barat Dadang Rahman meminta, Permendikbud Nomor 23 Tahun 2017 harus tetap dilaksanakan oleh semua sekolah. Semua sekolah berkewajiban mengikuti aturan pemerintah pusat.
”Kita di sini hanya sebagai pelaksana dari peraturan-peraturan pusat. Jadi harus dilaksanakan,” terang Dadang saat dijumpai di Dinas Pendidikan Jawa Barat, baru-baru ini.
Akan tetapi, kata dia, pada intinya jangan sampai sekolah tidak bisa menjalankan program ini. Dirinya mengaku, memiliki tugas untuk menyosialisasikan peraturan baru tersebut.
”Saat ini, di Kota Bandung sendiri sudah ada beberapa sekolah SMA yang menjalankan program Kementeriaan tersebut. Mungkin kalau di Kota Bandung, di ranah SMA tidak akan menemui kendala,” ujarnya.
Menurut dia, saat ini tinggal bagaimana kinerja para guru harus benar-benar dimanfaatkan seefisien mungkin dalam perumusan dan pembagian mata pelajaran.
”Saat ini, belum terlihat ada kendala atau penolakan dari setiap sekolah. Sebelum semua itu terjadi, saya akan melakuan pertemuan dengan para kepala sekolah 19 Juni nanti,” terangnya.
Ditemui di tempat berbeda, Forum Orang Tua Siswa (Fortusis) Dwi Subawanto mengatakan, peraturan Menteri ini terlalu terburu-buru jika diadakan tahun ini.
”Harus ada sosialisasi dulu. Menurut saya, ini terlalu terburu-buru sekali di tahun ini harus dilaksanakan,” terangnya.
Karena menurut dia, harus ada penyesuaiyan setiap sekolah khususnya di Kota Bandung. Sebab, ada satu sekolah dipakai dua shift.