Djanur pun sempat lengser dari kursi pelatih Maung Bandung di awal musim 2015. Namun di pertengahan musim dia kembali, menggantikan peran Dejan Antonic.
Sama seperti Sidik Jafar, mantan penggawa Persib Bandung periode 1990-an, Yudi Guntara menyayangkan keputusan Djanur mundur. Perubahan di struktural pelatih bukan jaminan membuat prestasi meningkat. Malah, kata dia, bisa terbuka kemungkinan persoalan baru. ”Karena pelatih baru pasti datang dengan atmosfer dan pendekatan yang berbeda,” ujar Yudi.
Masalah internal pun sempat terjadi di tubuh Persib pada musim 1995-silam. Padahal, kala itu Maung Bandung sedang menancapkan taring di gelaran level Asia Piala Champion Asia 1995. Tapi setelah perwakilan pemain berbicara terbuka dengan pelatih, semua masalah mencair. Saat itu Djanur pun menjadi bagian tim, sebagai asisten pelatih. (ign)