“Pemantauan atau penilaian kedua dilaksanakan pada April lalu. Kami tidak diberi informasi soal penilaian kedua itu yang berarti bahwa kami tidak lolos tahap kedua,” ujar Apung.
Meski demikian,lanjut dia, Pemkab tetap berbangga diri karena sudah lolos penilaian tahap pertama penilaian Adipura yang pertama kali diikuti ini. Hal ini menjadi catatan agar tahun-tahun berikutnya Pemkab berbenah lebih baik lagi.
“Namun ya itu, agar pembenahannya fokus, kami ingin agar standar penilaiannya juga jelas dan tidak berubah-ubah,” kata Apung.
Sementara itu, TPA Sarimukti saat ini kondisinya memang sudah overkapasitas. Volume sampah per hari saat ini mencapai 1.700 ton, sebagian besar berasal dari Kota Bandung.
Kondisi itu menyebabkan 4 zona pembuangan sampah di TPA Sarimukti digunakan semuanya untuk pembuangan sampah.
Tak hanya itu, jalan menuju TPA Sarimukti di Kecamatan Cipatat juga kondisinya rusak berat di beberapa titik. Kondisi itu kerap membuat angkutan sampah menuju TPA tersendat, terutama saat musim hujan. Apalagi, jalan menjadi licin dan terdapat kubangan air hujan.
Dari sekitar 4,5 km jalan menuju TPA Sarimukti dari Jalan Rajamandala, kerusakan terparah terdapat di sekitar Jembatan Cipicung dan Cimeta. Dua jembatan tersebut bahkan dalam kondisi rusak berat, yakni dengan kondisi jalan berlubang di beberapa titik.
“Jalan menuju TPA Sarimukti ini memang sudah lama tidak diperbaiki. Padahal, akses ini menjadi jalur utama untuk menuju pembuangan sampah ke TPA Sarimukti,” papar Heri, petugas dari Badan Pengelolaan Sampah Regional Jawa Barat untuk TPA Sarimukti. (drx/yan)