jabarekspres.com, JAKARTA – Ratusan anak dari berbagai SD tampak serius menyaksikan serial animasi berjudul Sahabat Pemberani di Cinemaxx FX Sudirman, Jakarta Minggu (21/5). Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sengaja mengundang mereka untuk hadir dan menyaksikan lansung peluncuran serial animasi tersebut. Tujuanya tidak lain agar mereka semakin dekat dengan KPK.
Wakil Ketua KPK Thony Saut Situmorang menjelaskan, upaya pemberantasan korupsi tidak melulu melalui penindakan. Melainkan juga lewat pencegahan. ”Melalui pembangunan perilaku dan penanaman budaya,” ungkap dia. KPK berpendapat bahwa film merupakan salah satu media yang cocok untuk mengedukasi anak. Sebab, mereka lebih cepat menangkap pesan yang disampaikan lewat media tersebut.
Sahabat Pemberani merupakan serial animasi yang sudah diluncurkan KPK sejak 2013. Selain anak SD, film tersebut turut menyasar penonton usia SMP dan SMA. Saut menuturkan, itu bagian dari tanggung jawab instansinya. ”Undang-Undang (UU) KPK mengamanatkan kami untuk menididik semua jenjang pendidikan,” imbuhnya. Dengan begitu, generasi muda anti-korupsi terus bermunculan.
Tugas membumihanguskan korupsi bukan perkara gampang. Untuk itu, upaya pencegahan dilaksanakan sejak jauh hari. KPK ingin upaya tersebut terus berlanjut. Tidak berhenti meski mereka sibuk berurusan dengan berbagai kasus. ”Harapannya, terus berkelanjutan,” ucap Saut. Sebab, sambung dia, pemerintah turut memiliki kewajiban untuk menyelamatkan masa depan bangsa. Salah satunya dari korupsi.
Untuk itu, serial animasi Sahabat Pemberani disebarluaskan. Bukan hanya siswa SD yang hadir dalam peluncuran kemarin, KPK juga turut membagikan DVD serial animasi tersebut untuk ditonton oleh pelajar lainya. Saut pun mengizinkan apabila film tersebut diperbanyak. Dengan catatan untuk dijadikan sebagai media pendidikan. ”Silakan, boleh saja (diperbanyak),” ungkap dia.
KPK berharap besar film yang terdiri atas enam episode itu bisa menyebar ke seluruh wilayah tanah air. Sehingga tokoh Krisna, Panji, dan Kirana dalam Sahabat Pemberani semakin dikenal. ” Jadi, tokoh-tokoh itu kami coba bangun. Untuk kemudian anak-anak lebih mudah mengingat,” jelasnya. Tiga peran utama dalam film tersebut merupakan tokoh pemawayangan yang sengaja diadopsi KPK.