jabarekspres.com, BANDUNG – Adanya dugaan pemotongan dana Program Keluarga Harapan yang dilakukan oknum tenaga pendamping di kelurahan Cisaranten mendapat reaksi keras dari Kepala Dinas Sosial Kota Bandung Tono Rusdiantono.
Menurutnya, kejadian yang menimpa warga di kelurahan Cisaranten Kidul tersebut sudah diselesai beberapa hari lalu. Bahkan pihaknya telah menerjunkan langsung stafnya untuk mengecek kebenarannya.
Selain itu, pihaknya bersama unsur Muspika ditingkat keluarahan dan kecamatan sudah melakukan koordinasi yang intinya mengaskan bahwa kejadian tersebut jangan sampai terulang kemabali.
“jadi masalah ini sudah diselesaikan langsung bersama warga dan uanag kekuurangannya sudah diberikan kembali,”jelas Tono ketika ditemui di ruang kerjanya belum lama ini
Sedangkan mengenai oknum tenaga pendamping yang diduga melakukan pemotongan dan penjualan paksa sembako kepada warga akan dimintai keterangan secara langsung.
“Nanti kitra klarifikasi, bila terbukti melkukan ini kita akan berhentikan,”tegas Tono
Lebih lanjut dia mengungkapkan, untuk penerima dana PKH sendiri berdasrkan data jumlah masyarakat kurang sejahtera di kota Bandung berjumlah 23 ribu jiwa.
Namun, data tersebut masih dilakukan ferivikasi lebih lanjut. Mengingat, perkembangan pertumbuhan perekonomian di kota Bandung masyarakat miskin bisa saja menjadi berkurang karena ada peningkatan ekonomi dalam keluarga.
Berdasrkan penelusuran dilapangan Warga RT 05/RW 14 di Kelurahan Padasuka Kecamatan Cibeunying Kidul banyak warga yang belum menerima dana PKH tersebut.
Eutik (55) mengakui, baru menerima Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) yang sudah berfungsi sebagai ATM dari Bank BNI yang disampaikan melalui petugas pos. Sedangkan, untuk penerimaan sembako sudah diterima dalam bentuk barang bukan dalam bentuk vocher penukaran sembako.
Dirinya menuturkan, untuk uang PKH dia mengakui selama ini belum menerimanya. Bahkan pengurus RT/RW tidak mengetahui kalau ada dana PKH dari kementrian sosial.
“kalau uangmah boro-boro, dulu jamannya Bantuan Langsung Tunai mah ada, sekarangmah engga ada baru sembako saja,”ucap dia.
Di Kelurahan yang sama, Sumarno.(60) yang kesehariannya bekerja sebagai keamanan RW 14 yang berpenghasilan 200 ribu per bulan mengaku, tidak tahu menahu mengenai pemberian dana PKH tersebut. Bahkan untuk Rastra atau sembako dia tidak pernah sekalipun menerimanya.Bahkan, selama tinggal puluhan tahun belum pernah menerimanya.