14 Pasangan Difabel Ucapkan Janji Suci

Pada kesempatan itu pula dibagikan 1000 paket bingki­san sembako kepada masy­arakat yang membutuhan.

Ketua Panitia MHABD 2017, Ina Wiyandini mengatakan, tahun ini merupakan penyel­enggaran yang ke 28 kali. Se­mula pelaksanaan MHABD ditempatkan di Pendopo Kota Bandung. Namun sesuai dengan semangat berbagi yang lebih luas, penyelenggaraan beralih ke di Gedung Sate.

“Harapannya ke depan, bu­kan hanya di kota Bandung saja tetapi juga di kota-kota lain di Jawa Barat,” kata Ina.

Alumni nikah massal MHABD sampai saat ini lanjut Ina, sudah mencapai lebih dari 200 orang. Di penyelengga­raan tahun ini bukan hanya tunanetra saja yang dinikah­kan tetapi juga para penyan­dang disabilitas.

”Para alumni nikah masal ini tidak hanya dinikahkan tetapi juga diberikan pelatihan kewirausahaan,” tuturnya.

Hal ini tentu sejalan dengan program Pemerintah Pro­vinsi Jawa Barat dalam men­ciptakan 100.000 wirausaha baru di Jawa Barat.

Selain pernikahan masal da­lam acara tersebut juga digelar pemijatan yang dilakukan oleh 100 orang penyandang tuna­netra terampil kepada 1.001 peserta yang juga sekaligus memecahkan Rekor ORI.

Dalam kesempatan tersebut Deddy pun mencoba mera­sakan sensasi pijatan dari salah seorang penyandang tunanetra.

”Enak pijatannya, kebetulan juga saya lagi flu berat malah sudah hampir tidur nih. Mun­gkin kecapaian juga yah,” tambah Deddy. (yan/gun)

Tinggalkan Balasan