jabarekspres.com, CIMAHI – Setelah terjadi polemik kasus penyuapan yang meilibatkan mantan Walikota Cimahi akhirnya Pemerintah Kota Cimahi bersepakat akan melanjutkan pembangunan Pasar Atas Baru (PAB) dengan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2018.
Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Perindustrian dan Perdaganag Kota Cimahi, Muhamad Sutarno mengungkapkan, dalam kesepakatan yang dilakukan eksekutif dan legeslatif.
Menurutnya, untuk pembangunan PAB semaksimal mungkin akan menghindari pinjaman pemerintah daerah kepada pihak swasta. Hal itu, dilakukan agar kedepan PAB tidak akan memberatkan para pedagang dan juga pemerintah dalam mengembalikan pinjaman tersebut.
” pembangunan akan menggunakan APBD sehingga kedepan sifatnya tidak memberatkan masyarakat, pemerintah juga tidak diberatkan, karena tidak harus membayar bunga pinjaman,” ujarnya,saat ditemui di sela-sela rapat sosialisasi pembangunan dan revitalisasi kawasan pasar atas, di gedung lantai 2 pasar atas Jalan Kolonel Masturi Kota Cimahi, belum lama ini.
Sutarno mengatakan, pada 2017 ini, pihaknya sudah menyiapkan lelang untuk pembangunan PAB. Dengan berbagai pertimbangan, pihaknya berencana akan melelangkan pembangunannya di bulan oktober dengan harapan tidak terjadi gagal lelang. Sehingga pada Januari 2018 sudah ada pemenang yang selanjutnya akan dilakukan kontrak jual dan akan melakukan pekerjaan fisik 6 bulan kemudian atau sekitar bulan Juni.
“Jika ada perubahan- perubahan pekerjaan itu masih bisa dibicarakan secara fleksibel, perubahan-perubahan dari sisi fungsi ini perlu pengkondisian juga,” katanya.
Untuk Anggaran, Sutarno menyebutkan, pihak pemerintah dengan pihak dewan akan menganggarkan di anggaran perubahan dengan nilai sesuai kebutuhan dengan melihat skala prioritas pembangunan.
“Nanti akan di buatkan Perda APBD termasuk dengan rencana anggarannya. Dalam rapat kemarin ada satu pembagian anggaran ada aspek sosial, budaya, ekonomi, pembangunan infra stuktur termasuk dengan perekonomian, kami sebagai dinas teknis tinggal menunggu berapa sih angka yang akan muncul,” sebutnya.
Dia mengaku, strategisnya, untuk pembangunan PAB dengan penyelesaian yang setidaknya pada pertengahan tahun pasar dapat berfungsi dibutuhkan kurang lebih senilai Rp 92 Miliar. Namun demikian tetap harus di sesuaikan dengan kemampuan APBD. “Sekarangkan strateginya Rp 92 Miliar, tapi mudah-mudahan ini bisa berkurang atau tetap. Yang penting pasar bisa berfungsi dulu agar pedagang bisa beraktifitas terlebih dahulu,” akunya.