Mengenakan kostum balet dengan hijab, Stephanie tidak merasakan kesulitan. Sebab, kostumnya memang dirancang khusus agar membuatnya tetap fleksibel dan nyaman. ”Soal kostum bukan tantangan utama bagi saya,” ujarnya. Justru, Stephanie tampil memukau ketika menampilkan koreografi balet dalam modest ballet costume.
Setelah kembali ke jalur mimpinya sebagai balerina, Stephanie mencoba mewujudkan impian besar lainnya. Yaitu mendirikan sekolah performing arts yang terbuka bagi anak-anak dan remaja tanpa memandang agama, ras, maupun latar belakang.
Gambarannya, sekolah itu nanti punya program-program spesifik untuk memenuhi kebutuhan tiap kelompok. Langkah yang dilakukan Stephanie ialah menggalang kampanye fundraising melalui situs www.launchgood.com pada 2016 untuk mengambil kualifikasi dan diploma dalam rangka mencapai cita-citanya menjadi pebalet profesional.
Baca Juga:Tidak Ada Alasan Naik HargaPenyuap Divonis Dua Tahun
Lewat kampanye tersebut, kisah Stephanie menjadi viral dan tersebar ke penjuru dunia. Sebanyak 685 orang berpartisipasi sehingga terkumpul donasi hingga 7.047 dolar Australia atau setara Rp 70 juta.
Kisah perjalanan Stephanie mengejar mimpi menjadi balerina profesional berhijab pertama di dunia pun diulas media-media dari berbagai negara. Di antaranya The New York Times, CNN, The Huffington Post, The Independent, dan Teen Vogue.
Inspirasi itu kini dia tularkan di Indonesia. Ketika berada di Bali, Bandung, maupun Jakarta, Stephanie berbagi kisah dengan ratusan anak muda. Di Bandung dia sempat bertemu pebalet anak dan berbagi motivasi dengan mereka. ”Sangat menyenangkan berada di sini. Saya merasa diterima dengan baik,” kata Stephanie yang menyukai mi goreng ketika di Indonesia.
Bagi perempuan yang baru-baru ini membuat film pendek tentang balet bersama channel SBS Australia tersebut, balet menyediakan ruang untuk menceritakan kisah dan mengekspresikan diri. Dari kisahnya, Stephanie menyuarakan pesan.
”Ini bukan saja tentang saya yang bercita-cita menjadi balerina profesional, tapi tentang siapa saja yang ingin mengejar passion-nya. Selama itu baik, jangan pernah berhenti meski banyak rintangan menghadang,” tuturnya. (*/c9/owi/rie)