jabarekspres.com, CIPARAY – Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar (Demiz) melantik dan mengukuhkan Pengurus Majelis Da’i Jawa Barat (MDJ) Periode 2017-2020 di Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Hikmah Sumbersari, Kampung Sapan RT 07/07, Desa Sumbersari, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung, belum lama ini. Dalam amanatnya usai pelantikan, Demiz –sapaan Deddy Mizwar– meminta para Da’i ini ikut berperan serta dalam menciptakan suasana politik dan demokrasi yang kondusif dan damai di Jawa Barat.
Demiz mengungkapkan hal tersebut mengingat akan digelarnya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2018 di Jawa Barat. Pilkada Serentak 2018 akan memilih 17 pasangan kepala daerah dan wakilnya di Jawa Barat, yaitu Gubernur dan Wakil Gubernur, enam Pasangan wali kota dan wakil Wali kota (Bandung, Bogor, Cirebon, Sukabumi, Banjar, dan Bekasi, serta 10 pasangan bupati dan wakil bupati (Bogor, Purwakarta, Sumedang, Subang, Bandung Barat, Kuningan, Majalengka, Cirebon, Garut, dan Ciamis).
Melihat konstelasi tersebut, dapat dipastikan bahwa tantangan yang akan dihadapi oleh Penyelenggara Pilkada dan seluruh stakeholders terkait Pilkada Serentak 2018 akan lebih besar dibanding dua gelombang Pilkada Serentak Jawa Barat sebelumnya. Yaitu Pilkada Serentak 2015 yang digelar di delapan kabupaten/kota, serta Pilkada Serentak 2017 di tiga kabupaten/kota.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini, Demiz mengimbau kepada para alim ulama, kyai, ustadz, para tokoh, dan segenap komponen masyarakat, khususnya jajaran Pengurus dan seluruh anggota MDJ agar bersama-sama berupaya memelihara iklim demokrasi yang penuh kesejukan dan kedamaian di Jawa Barat.
”Dalam kaitan Pilkada, saya berharap bagaimana para da’i menciptakan suasana kondusif. Jangan sampai mengakibatkan lunturnya atau rengganggnya silaturahim di antara kita,” pinta Demiz.
Menurut hasil Sidang Pleno KPU, Pilkada Serentak 2018 akan dilaksanakan pada 27 Juni 2018 atau setelah Idul Fitri. Namun, untuk keputusan resminya akan menunggu ditetapkannya PKPU Tahapan Pilkada 2018. Artinya, ada beberapa tahapan Pilkada yang kemungkinan dilakukan pada Ramadan, sehingga diperlukan sejumlah langkah antisipasi dan sikap toleransi yang tinggi dari semua pihak.
Poin krusial berikutnya terkait Pilkada Serentak 2018 di Jawa Barat adalah menyangkut KTP Elektronik. Berdasarkan Data Konsolidasi Bersih (DKB), agregat Data Penduduk Pemilih Potensial Pemilihan (DP4) untuk Pilkada Serentak 2018 di Jawa Barat ada 31,7 juta pemilih. Terdiri dari 16,08 juta pemilih pria dan 15,68 juta pemilih wanita dengan estimasi pemilih pemula sebanyak 61 ribu pemilih.