jabarekspres.com, NGAMPRAH – Menghadapi Hari Kartini yang diperingati 21 April 2017, Anggota MPR RI, dokter Adang Sudrajat menyoroti peran wanita sebagai pembentuk kepribadian dan karakter bangsa.
Dalam kesempatan itu, Adang yang juga Anggota DPR RI Komisi IX dari PKS ini, menyambut baik partisipasi yang berasal dari kalangan mayoritas ibu-ibu kader posyandu dan bidan PTT (Pegawai Tidak Tetap) pada pelaksanaan Sosialisasi MPR RI di Daerah Pemilihan Kabupaten Bandung Barat, di Padalarang, kemarin.
Menurut Adang, dalam sosialisasi berbangsa dan bernegara dengan empat pilar yang selalu digaungkan oleh lembaga MPR berupa Pancasila sebagai dasar dan Ideologi Negara, Bhineka Tunggal Ika, UUD 1945 sebagai Konstitusi Negara dan Ketetapan MPR, serta Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai bentuk tanggung jawab MPR untuk menguatkan ideologi bangsa di tengah-tengah masyarakat luas.
“Kami menginginkan sosialisasi MPR kali ini, menjadi sarana transfer ilmu dan regulasi pemerintah pusat langsung kepada masyarakat, khususnya ibu-ibu yang merupakan tiang negara. Kuat karakter ibu, maka kuatlah generasi bangsa dalam menjalankan roda pemerintah dan bermasyarakat,” ujarnya.
Adang menambahkan, peran wanita sebagai seorang ibu, secara mayoritas akan mempengaruhi karakter anak-anaknya. Anak-anak inilah yang akan menjadi generasi penerus bangsa sehingga Secara tidak langsung, peran ibu sangat strategis membentuk kepribadian dan karakter bangsa. Adang mengajak para ibu untuk terus meningkatkan kapasitasnya sebagai sumber daya manusia (SDM) yang terus berkembang. Kesehatan, kecerdasan, dan kekuatan ibu akan mampu mewariskan generasi bangsa yang kuat di masa akan datang.
“Wanita sebagai ibu adalah wanita yang sempurna. Melalui peran ibu di negeri ini, akan mampu membawa perubahan bangsa dimasa datang. Mari perkuat jiwa dan raga para ibu untuk memberi anak bangsa ini menjadi anak-anak yang kuat dan berkarakter. Dengan kekuatan SDM yang ada di negeri ini, maka keberlanjutan bangsa ini akan menuju bangsa besar dan bermartabat,” ungkapnya.
Sejalan dengan kebijakan pusat, di Kabupaten Bandung Barat sudah mulai menggulirkan program Gerakan Perempuan Membangun (Gempungan) yang merupakan program utama Pemkab Bandung Barat. Program ini melibatkan sejumlah SKPD yang bertugas menangani berbagai masalah, di antaranya perbaikan infrastruktur, ekonomi, dan rumah tidak layak huni.