Namun menjadi tim musafir, Persiba harus merasakan kerugian yang cukup besar. Dari segi ekonomi, pemasukan mereka tentu akan berkurang karena minimnya suporter.
Selain itu, mental bertanding para pemain juga diperkirakan akan menurun karena mereka tampil tanpa dukungan dari para suporter.
Tapi bagi pelatih, Timo Scheunemann, tak mau menjadikan hal itu sebagai alasan. Meski diakuinya banyak dampak yang dirasakan timnya setelah menjadi tim musafir nantinya, dia optimistis Persiba bisa berprestasi.
“Persiba akan tetap berusaha semaksimal mungkin di Liga 1, walaupun harus bermain di luar Balikpapan,” kata Timo.
Selain Persija dan Persiba, Perseru Serui hampir menjadi tim musafir. Stadion Marora home base mereka dinilai tak lolos verifikasi, salah satunya dari segi akses transportasi.
Namun, mereka kini bisa bernafas lega. Sebab PSSI sudah mengizinkan Perseru berkandang di rumahnya setelah pemerintah daerah Serui memberikan jaminan kemudahan transportasi.
Di sisi lain, dua klub dengan nama baru PS TNI dan Bhayangkara FC juga sudah memilih stadion yang dijadikan sebagai kandang. PS TNI memutuskan menggunakan Stadion Pakansari, Bogor, sama seperti ketika tampil pertama kali di ISC 2016.
Sementara Bhayangkara FC memilih memakai Stadion Patriot, Bekasi, yang statusnya masih jadi rebutan dengan Persija. Sebelumnya, mereka menggunakan Stadion Gelora Delta Sidoarjo sebagai markas.(bbs/yan)