jabarekspres.com, BANDUNG – Pungutan Liar (Pungli) di kalangan pengusaha sudah bukan menjadi rahasia umum lagi. Dari beberapa kasus yang menimpa di Dinas Perizinan Terpadu Kota Bandung menunjukkan bahwa pungli berhubungan erat dengan izin usaha.
Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Jawa Barat Agung Suryamal Sutrisno mengakui, terjadinya pungli di dunia usaha hampir terjadi dari hulu sampai hilir. Dari skala kecil sampai besar.
”Itu semuanya dilakukan oleh oknum-oknum, baik di lapangan maupun di birokrasi,” jelas Agung kepada Jabar Ekspres, belum lama ini.
Besarnya pungli itu sendiri, akan sangat tidak baik bagi iklim dunia usaha. Sebab, akan meningkatkan biaya untuk produksi. ”Produk yang dihasilkan dari sektor industri tidak bisa bersaing dengan produk luar. Ya mau berkembang bagaimana jika punglinya masih merajalela,” ucapnya.
Pria yang juga kini tengah berupaya maju di Pilgub Jabar 2018 itu mengatakan, ada beberapa faktor mengapa pungli bisa tumbuh subur. Pertama, prilaku pengusaha yang tidak mau mengikuti prosedur atau birokrasi yang diterapkan. Sebaliknya, di poin kedua, ketika prosedur itu ditempuh, sistem yang dilalui rumit dan berbelit.
”Ini yang akhirnya mendorong oknum pengusaha menginginkan jalan pintas dengan tujuan untuk mempercepat birokrasi,” tandasnya. ”Ini biasanya terjadi dalam perizinan. Sebab, prosesnya lama,” tambahnya.
Dalam perpektif pengusaha, lamanya proses ini menjadi masalah bagi pelaku usaha. Sebab, pengusaha selalu menilai waktu adalah peluang yang harus dikejar secepatnya. ”Semakin lama waktu yang ditempuh, maka kemungkinan peluang itu hilang akan semakin besar,” ucap Agung.
Agung mencontohkan, bila seorang pengusaha menerima order ekspor, harus ada persyaratan administrasi dan prosedur lainnya. Tetapi, ketika buyer meminta cepat dengan alasan kebutuhan, hal ini tidak bisa dilakukan karena proses birokrasinya lama.
Dia mengatakan, negara maju seperti di Dubai mengurus perizinan prosesnya sangat cepat. Itu sebabnya, tidak jarang di sana menjadi pusat perkembangan bisnis termaju di dunia.(yan/rie)