Mayor Heri Heryadi, Penyelamat Helikopter Bung Karno Jenis Bell 47-J

”Helikopter itu didesain khusus untuk kepresidenan. Memiliki material yang sangat bagus. Jadi memang banyak kesulitan dalam merenovasinya. Saya melakukan beberapa kali riset,” ujar dia.

Berkat jasanya tersebut, Sukmawati Soekarno Putri memberikan penghargaan atas upayanya mengembalikan aset sejarah. Menurut dia, sejarah merupakan sesuatu yang sangat berharga.

Lebih lanjut dia mengatakan, selain helicopter Si Walet, dirinya juga telah berhasil merestorasi sekitar 85 kendaraan. Mulai dari sepeda motor, mobil, truk hingga panser.

Sejak 2000, seidikitnya dua hingga tiga unit kendaraan tua yang direnovasi. Dirinya sengaja mencari kendaraan-kendaraan tua karena ingin menghadirkan sejarah.

”Saya rasa, mengenang sejarah masa lalu dengan menghadirkan barang masa lalu itu lebih otentik. Daripada, kita hanya bicara masa lalu saja, lebih baik bergerak mencari peninggalan-peninggalan sejarah itu yang terbengkalai. Lalu kita perbaiki,” ujar dia.

Lanjut dia, karya yang tak kalau membanggakan mana kala dia merehab panser tahun 40an. Panser tersebut merupakan dipakai tentara untuk perang melawan penjajah Jepang.

”Saya dapatkan Panser di Karangresik, Tasikmalaya. Kondisinya sudah hancur karena 70 tahun mangkrak. Saya mencoba lobi untuk mengambil Panser tersebut,” tandasnya.

Setelah diambil, dirinya mendapat bantuan dari Kodam III/Siliwangi. Kini, Panser tersebut sering dijadikan properti dalam aksi treatikal peringatan kemerdekaan RI Setiap 17 Agustus.

Selain itu, dirinya juga pernah merenovasi Panser yang kini dipajang di perempatan Jalan Veteran, Jalan jawa dan Meseum Legiun Veteran.

Dia mengakui, banyak kesulitan dalam menyalurkan hobi restorasi kendaraan tua. Namun dia meyakini, selama masih punya kemampuan dan kemauan, apapun bisa diatasi.

”Bantuan itu selalu datang saat kita membutuhkan. Sebagi contohnya, saat saya hendak merenovasi ambulan bekas evekuasi Kartosuwiryo dari Majalaya menuju RS Hasan Sadikin Bandung,” ujar dia.

Saat itu, dirinya menemukan ambulan di Museum Mandala Wangsit dalam kondisi rusak berdebu. Saat itu, dirinya mengajukan permohonan kepada Pangdam III/Siliwangi Soni Widjaya untuk memperbaiki ambulan yang sudah 30 tahun tak berjalan.

Berkat tangan dinginnya, kini ambulan tersebut sudah bisa dijalankan. Bahkan digunakan sebagai museum berjalan oleh manajemen Museum Mandala Wangsit.

Tinggalkan Balasan