Yani melanjutkan, karena program Ajay dan Ngatiana akan masuk pada 2018, maka penyusunannya dilakukan dari sekarang, sehingga dengan begitu akan terbangun komunikasi yang baik, sebab menurutnya, hal ini sangat penting untuk dilakukan agar tak terjadi visi misi dan janji politik yang dilakukan Ajay dan Ngatiana tak terakomodir di 2018.
“Intinya itu sih, untuk yang lainnya tentu kami juga menyamakan persepsi. Dan kami sebagai pelaksana undang-undang tentu kami siap bertugas dan mengabdi kepada pemerintah,” akunya.
Disinggung akan adanya tim ahli yang dibawa Ajay dan Ngatiana masuk di pembahasan, Yani menjelaskan, hal itu sah-sah saja, karena itu merupakan visi misi terpilih, jadi sudah sewajarnya kami akomidir dan akan dilaksanakan pada 2018 nanti bukan sekarang.” Memang tidak ada masalah. Hanya ini karena proses anggaran saja,” jelasnya.
Yani berencana, kedepan akan terus menjalin komunikasi dengan walikota terpilih. Ia mengaku sudah membuat semacam tim transisi dibawah koordinator para asisten pemerintahan yang akan berkoordinasi dengan tim, karena ada kesenjangan yang cukup lama dari penetapan sampai kepelantikan dan di waktu senjang itu pihaknya harus menyelesaikan visi misi yang lama sekaligus menangkap visi misi yang baru. (bun/ign)