Adapun wasiat yang dikatakan Yayat, tidak kembali lagi, Cucu bisa mencari kontrakan dengan bantuan Soleh dan kemudian Cucu diberi uang oleh Yayat sebesar Rp 800.000 untuk modal usaha dan makan anaknya.
”Namun, sejak itu Cucu dan Yayat tidak pernah ketemu lagi, dan setelah kejadian bom panci itu. Cucu baru tahu yang melakukannya Yayat. Namun, setelah ditanya kembali, Cucu keceplosan berkata ’bahwa saya (Cucu) tidak setuju apabila suami saya akan melakukan hal seperti kejadian 3 tahun lalu’,” tuturnya.
Selain Soleh, kata Yusri, pihaknya pun telah melakukan penindakan hukum terhadap Agus Sujatno, 29, alias Agus Muslim alias Abu Muslim, warga Jalan Cibangkong Rt 04/ Rw 11, Kelurahan Cibangkong, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung di gang Libra Perumahan Bentang Asri, Kecamatan Lengkong, Kota Bandung pada Selasa (7/3) sekitar pukul 16.50.
Menurut Yusri, Agus ditindak akibat keterlibatannya sebagai pembuat bom Cicendo dengan Yayat alias Abu Salam. Mereka diketahui sudah melakukan survei untuk akan melakukan aksi pengeboman ke Mapolda Jawa Barat.
Selain Agus, katanya, petugas pun telah menyita barang bukti dari Agus berupa, satu buah ransel yang isinya, satu rangkaian bom TATP Paralel di dalam tas pinggang dengan menggunakan power batre ABC 9 Volt (untuk bom bunuh diri), 2 botol vixal pembersih lantai (untuk campuran pembuatan TATP), satu bilah sangkur merek Rambo.
Kemudian, denah/sketsa Mapolda Jawa Barat, satu buah handphone evercross A75W warna hitam, satu buah memori micro SD merek Toshiba 16 GB, satu buah buku berjudul Hisnul Mujahid, satu buah buku berjudul Tamasya ke Surga.
Selain itu, katanya, petugas juga mengamankan identitas milik Agus. Di antaranya SIM C dan KTP, serta beberapa botol berbagai merek, satu buah paku, satu buah kacamata bingkai warna kuning tanpa kaca, satu lembar ketikan teks Bai’at, satu bundel buku berjudul Strategi Perang, satu buah STNK sepeda motor nopol D 6344 FO a/n Sumarni, satu buah bandana. ”Saat ini barang bukti itu telah dibawa oleh Densus 88 ke Mabes Polri,” jelasnya.
