Yudi kemudian menaruh harapan besar agar para pemain Persib jangan sampai berkecil hati. Dia berharap pasukan Maung Bandung bisa tetap menunjukan semangat dan daya juang tinggi kala berhadapan dengan Semen Padang FC untuk merebut peringkat ketiga.
Mantan striker Persib era 1990-an, Kekey Zakaria menilai animo bobotoh tak pernah surut oleh zaman. Kala dia masih menjadi seorang pemain, bobotoh selalu ada dalam kondisi tim menang maupun kalah.
Itu tampak pula pada laga semifinal Maung Bandung pada Piala Presiden 2017, di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Minggu (5/3/2017). Di hadapan bobotoh Persib kalah lewat adu penalti dari Pusamania Borneo FC (PBFC).
Baca Juga:Delegasi Asing Kepincut Model Penggabungan Metode PengobatanBarbershop Seksi Panen Klien Ganjen
”Bobotoh dari dulu memang seperti itu dukungannya. Saya menyayangkan padahal tinggal selangkah lagi dapat piala,” kata Kekey, baru-baru ini.
Kim Jefrey Kurniawan sebagai algojo penalti ketiga milik Persib gagal menceploskan gol dari titik putih. Menurut Kekey, kekalahan Persib tidak bisa dibebankan sepenuhnya kepada pemain naturalisasi tersebut. ”Di waktu normal Kim mainnya bagus walaupun tidak seperti biasanya ya. Tidak bisa nyalahin Kim,” ucapnya.
Hanya saja, Kekey menilai Persib butuh sosok striker lubang yang andal. Terbukti, tanpa kehadiran Sergio van Dijk yang sedang masa pemulihan cedera lutut kiri, lini gedor Maung Bandung kurang runcing.
Alangkah baiknya, kata dia, kalau Persib punya striker sekelas penyerang impor milik Semen Padang FC, Marcel Sacramento.
”Tinggal satu lagi, posisi striker enggak ada. Kalau Sacramento masuk Persib Insya Allah bisa. Saya merekomendasikan dia, mainnya bagus. Kalau tengah dan belakang Persib itu sudah bagus,” pungkasnya. (asb/ryt/rie)