PMI Bangun Tempat Pengungsian

Luas lahan 4.960 m2 sedangkan luas bangunan 161 m2 yang dapat menampung sekitar 200 jiwa. Selain tempat pengungsian juga dibangun sebagai fasilitas pendukung yaitu pembuatan sumur dalam dan MCK komunal serta Polindes yang merupakan anggaran APBD dan APBDes.

Rata-rata jumlah pengungsi keseluruhan di wilayah Desa Dayeuhkolot hampir 2.486 KK dan 7.871 jiwa yang tersebar di beberapa titik pengungsian seperti Masjid As-Shofia, Kantor Kecamatan dan Kantor Desa Dayeuhkolot.

Ketua Bidang Penanggulangan Bencana Pengurus PMI Pusat, Letjen TNI Purnawirawan H. Sumarsono mengatakan PMI sebagai auxiliary atau organisasi, memberi support dan membantu pemerintah bukan mengambil alih fungsi pemerintah. PMI dengan perangkatnya, yang paling depan yaitu SIBAT (Siaga Bencana Berbasis Masyarakat), membantu meringankan Pemerintah.

“Ini merupakan sumbangsih yang kecil nilainya untuk meringankan atau mengurangi resiko bencana,” kata Sumarsono.

Kesiapan PMI dalam upaya penanggulangan bencana antara lain melatih masyarakat di beberapa desa seperti Desa Dayeuhkolot, Citeureup, Bojongsoang, Pasawahan, Andir, Cangkuang Wetan, Tenjolaya, Pangauban, Baros, Batukarut dan Kamasan sebanyak 30 orang per desa untuk disiapkan dalam menghadapu ancaman banjir.

PMI  juga telah memberikan beberapa peralatan tanggap darurat bencana di Desa Program CFR, berupa peralatan Dapur Umum, Pelampung, Gen Set, serta PMI juga berencana untuk memberikan fasilitas perlengkapan Posko seperti alat komunikasi.

“Program pemerintah dan upaya PMI dalam upaya penanggulangan bencana ini tidak akan ada artinya bila masyarakatnya sendiri tidak care,” lanjut Sumarsono. (gun/ign)

Tinggalkan Balasan