”Apa yang harus saya lakukan, menghilang? Apabila seorang pemain mendapat bola, dia mendapat bola, selesai sudah. Apakah kiper tidak seharusnya menyentuh bola lagi?” ungkap Reina.
Senada, Direktur Napoli Cristiano Giuntoli menganggap kepemimpinan Valeri sangat merugikan timnya. Bahkan, dia menilai bahwa sikap wasit 38 tahun itu memalukan dan mencederai sepak bola Italia.
Penalti pertama dinilai Guintoli adalah sebuah kesalahan. Dalam tayangan ulang, Dybala terlihat seperti sengaja mencari kontak supaya mendapatkan penalti. Dan ternyata keinginan eks striker Palermo itu terwujud. Begitu pula dengan penalti kedua.
Guintoli juga menyayangkan soal Valeri yang tidak memberi tendangan penalti untuk Napoli. Saat itu Raul Albiol terjatuh di kotak penalti Juventus setelah berbenturan dengan Miralem Pjanic.
”Kami pikir penting untuk berterima kasih secara terbuka kepada para pemain atas performa mereka dan untuk mengatakan kami dikalahkan oleh dua keputusan yang bukan cuma bisa diperdebatkan, tapi memalukan dan telah merusak seluruh sepak bola Italia,” ujar Guintoli.
Namun, Dybala yang merasa disudutkan membantah segala tudingan dari Napoli. Menurutnya, kedua penalti tersebut layak untuk mereka dapatkan. Dan sudah menjadi hal yang lumrah apabila kemudian ada perdebatan soal keputusan tersebut.
”Seperti yang pernah saya ucapkan sebelumnya, ketika kami difavoritkan (menang), akan banyak yang menulis (keburukan) tentang kami. Begitu juga sebaliknya, mereka tidak akan mengatakan apapun,” ujar Dybala sebagaimana dilansir Tribal Football.
Allenatore Juve Massimiliano Allegri justru berpendapat bahwa penalti tersebut sebetulnya tidak berpengaruh terhadap performa timnya. Menurutnya, banyaknya kesalahan passing yang mereka buat pada babak pertama yang menjadi penyebab Juve tidak mampu mencetak gol.
”Saya tidak ingin memberikan vonis apapun kepada wasit. Dari lapangan keduanya tampak seperti penalti, maka saya tidak tahu. Saya pikir kinerja Juventus tidak dapat direduksi menjadi hanya dua penalti itu,” kata Allegri. (okt/ign)