Dengan anggaran yang diberikan setengahnya itu, lanjut dia, masyarakat Desa Cihideung hanya menggelar kegiatan ruwat lembur bertajuk ’Nyalametkeun Solokan” (menyelamatkan sungai). Sementara agenda utama yang mempromosikan wisata bunga Cihideung ditiadakan.
”Kita inginkan dukungan pemerintah itu nomor satu dalam kegiatan festival. Karena memang kegiatan seperti festival membutuhkan anggaran yang tidak sedikit,” pungkasnya. (drx/fik)