6.322 KK Dapat Bantuan Pangan Non Tunai

bandungekspres.co.id, BINONG – Sebanyak 6.322 kepala keluarga (KK) yang masuk dalam kategori miskin di Kota Bandung mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat untuk pembelian sembilan bahan pokok (sembako). Penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) Kota Bandung tahun 2017 diluncurkan di lapangan Situ Otong, Jalan Babakan Jati, Binong, Kota Bandung kemarin (23/2).

Wakil Wali Kota Bandung Oded M. Danial mengatakan, program BPNT akan memudahakan masyarakat dalam mendapatkan sembako.

Menurut Oded, kemiskinan menyebabkan masyarakat kesulitan mendapatkan hak kesejateraan terutama pada pangan, pendidikan, air bersih dan masalah lainnya. Maka dari itu Pemerintah mengeluarkan Undang-undang Nomor 13 tahun 2011 tentang penanganan fakir miskin.

”Kemiskinan menjadi sebab terbesar masyarakat tidak mendapatkan haknya mendapatkan pangan yang layak, pendidikan, air bersih dan masih banyak lagi. Dalam UU No 13 tahun 2011 ini penanganan fakir miskin adalah upaya yang terarah, terpadu, dan berkelanjutan yang dilakukan pemerintah, pemerintah daerah, atau masyarakat. Bentuknya berupa kebijakan, program dan kegiatan pemberdayaan, pendampingan, serta fasilitasi untuk memenuhi kebutuhan dasar setiap warga. Dalam Penanganan fakir miskin pemerintah harus mentaati azas azas kemanusiaan, keadilan sosial, nondiskriminasi, kesejahteraan, kesetiakawanan dan pemberdayaan,” tuturnya.

Program ini terlaksanakan atas gagasan Pemerintah Kota Bandung yang bekerja sama dengan Bank Negara Indonesia (BNI) dan Bulog Kota Bandung yang didukung oleh Kementrian Sosial Republik Indonesia. Awalnya program ini memberikan sembako berupa beras kepada masyarakat, namun sekarang melalui e-vouvher masyarakat dapat berbelanja sembako secara langsung ke Rumah Pangan Kita (RPK), sehingga tidak ada lagi oknum yang dapat menyelewengkan hak-hak masyarakat miskin.

”Dulu kita langsung memberikan beras kepada masyarakat, namun sekarang memakai kartu yang disebut e-voucher yang dapat dibelanjakan sembako lainnya ke e-warong,” ujar Oded.

Oded berharap program ini akan memajukan perekonomian masyarakat kecil dan memudahkan masyarakat kecil untuk mendapatkan sembako murah. Sehingga tidak ada lagi masalah kekurangan pangan di Kota Bandung. Sekitar 6.322 kepala keluarga mendapatkan e-voucher tersebut dengan saldo senilai Rp 110 ribu untuk ditukarkan menjadi sembako murah.

”Saya harap semua masyarakat dapat menggunakan program ini. Melalui e-warong semuanya akan meringankan beban masyarakat miskin. Dan dapat memajukan perekonomian masyarakat Kota Bandung,” imbuhnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan