Media Berperan Sebarkan Kebaikan

Media Berperan Sebarkan Kebaikan
AMRI RACHMAN DZULFIKRI/BANDUNG EKSPRES
RESMI DIBUKA: Menkominfo Rudiantara, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Yuliandre Darwis dan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menghadiri pembukaan International Broadcasting Regulation Authoritis Forum (IBRAF)
0 Komentar

bandungekspres.co.id, BANDUNG – Sebanyak 46 negara-begara yang tergabung dalam IBRAF di bawah Organization Konferensi Islam (OKI) sepakat untuk memerangi informasi hoax di media sosial. Salah satu dengan membentuk kelembagaan khusus yang bertugas dalam mengawasi dan memantau perkembangan dari media sosial.

Gubernur Jawa Barat Ahmad  Heryawan mengatakan, penggunaan media, baik media mainstream atau pun media sosial, pasti dibaca miliaran orang di dunia. Khusus di media sosial, bagi dia, kerap muncul kata-kata provokatif atau mem-bully hingga berujung pertikaian beberapa pihak.

”Agar tidak kembali terjadi kembali adanya berita hoax atau tidak benar, maka perlu dibentuk tim khusus untuk mengawasinya,” kata Heryawan di Media for World Harmony yang diselenggarakan oleh International Broadcasting Regulatory Authorities Forum (IBRAF), di Trans Luxury Hotel, Jalan  Gatot-Subroto, Kota Bandung, kemarin (22/2).

Baca Juga:Aher Minta bank bjb Berperan AktifStock Darah PMI Kabupaten Bandung, Aman

Pria yang akrab Aher ini mengatakan, ini mengungkapkan, media mainstream seperti cetak dan elektronik masih bisa diukur karena adanya dewan pers yang selalu memantau. Sedangkan media sosial hingga saat ini belum ada lembaga khusus yang mengawasi dan memberikan sanksi. Makanya, pihaknya sangat mendukung adanya UU ITE yang terus terus dikembangkan.

”Kegiatan ini diharapkan dapat menyamakan kesepahaman dari semua media yang ada. Dengan begitu, bisa membangun penyiaran media yang sehat dan positif,” ucap Aher.

Menurut dia, masyarakat memiliki hak untuk menikmati kata-kata yang baik dalam pemberitaan. Salah satu syaratnya, mengacu pada fakta, seimbang (cover both side) dan diawasi oleh dewan pers.

Makanya, dia juga mengimbau masyaarakat bisa mencontoh media mainstream yang melakukan perimbangan dalam menulis berita. ”Kalau memang tidak bisa (berimbang, Red) ada baiknya tidak sembarangan menulis di media sosial. Lebih membuat kata-kata yang baik dan positif,” ucapnya.

Sementara itu, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil berharap, dengan deklarasi itu, maka landasan berpikir media bisa membawa keharmonisan dunia.

Pria yang akrab disapa Emil ini berharap, media di dunia harus memiliki satu visi dan tidak sendiri-sendiri. Sebab, berita di Indonesia dikonsumsi di luar negeri. Sebaliknya, berita dari luar juga dikonsumsi di Indonesia.

0 Komentar