”Alhamdulillah, saya terus komunikasi (dengan Atty Suharti, Red). Kami optimistis, insya Allah bisa memenangkan pilkada ini,” tandasnya. Namun, belakang Azul pun akhirnya mengakui kekalahan di Pilkada Cimahi.
Nasib lebih baik dialami Samsu Umar. Meski kini menjalani masa penahanan di KPK, calon bupati Buton yang berpasangan dengan La Bakry (Umar Bakry) itu untuk sementara unggul suara. Persoalannya, mereka bertarung melawan kotak kosong alias maju sebagai pasangan sendiri. Mereka mengklaim menang di lima kecamatan, tapi kalah di dua kecamatan.
Lima kecamatan yang menang itu adalah Wabula, Umar-Bakry 1.936 dan kotak kosong 1.145 suara; Kapontori, Umar Bakry (4.572) dan kotak kosong (2.283); Lasalimu, Umar-Bakry (3.466) dan kotak kosong (2.399); Lasalimu Selatan, Umar Bakry (3.999) dan Kotak Kosong (2.440); Siotapina, Umar Bakry (3.400) dan kotak kosong (3.005).
Sedangkan di dua kecamatan, yakni Pasarwajo dan Wolowa, Umar Bakry kalah. Di Pasarwajo, Umar Bakry hanya meraup 9.315 suara, sedangkan kotak kosong 10.150 suara. Lalu, di Kecamatan Wolowa, Umar Bakry mendapat 1.274 suara dan kotak kosong 1.405 suara. Masih ada empat kecamatan yang hingga berita ini diturunkan belum menyelesaikan penghitungan.
Menanggapi perolehan suara sementara itu, calon Wakil Bupati Buton La Bakry merasa terharu bisa memenangi pilkada Buton. Namun, di lain sisi, dia merasa sedih kerena calon bupati Buton Samsu Umar sedang menjalani proses hukum di KPK.
”Perasaan haru campur sedih yang saya rasakan kerena kemenangan ini tidak bersama-sama dengan Pak Umar,” ungkap La Bakry kepada Kendari Pos (Jabar Ekspres Group).
”Atas nama Pak Umar, saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Buton yang telah mendukung kami untuk melanjutkan kepemimpinan di Kabupaten Buton,” katanya.
Sementara itu, status terhukum dalam kasus pencemaran nama baik tidak membuat perolehan suara calon gubernur Gorontalo Rusli Habibie yang berpasangan dengan cawagub Idris Rahim jeblok. Justru, pasangan Nyata Karya Rusli Idris (NKRI) itu menang telak dengan dukungan suara 50,65 persen dari hasil hitung cepat versi lembaga Indikator Indonesia. Mereka meninggalkan jauh dua calon lainya, yakni pasangan Hana Hasana-Tony Yunus (HATI) yang meraih 26,07 persen serta pasangan Zainudin Hasan-Adhan Dambea (ZIHAD) dengan 23,27 persen.