bandungekspres.co.id, CIMAHI – Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Cimahi, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP), Ade Ary Syam Indardi menjelaskan pihaknya akan menurunkan kekuatan penuh untuk mengamankan kantor KPU Kota Cimahi.
Sebut dia, personil keamanan yang dilibatkan sekitar 1.346 personil Polres ditambah 220 personel dari Polda Jabar, serta 250 anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan juga sekitar 200 lebih unsur pemerintahan Kota Cimahi yang terdiri dari anggota Dinas Kebakaran, Satuan Polisi Pamong Praja dan juga Dinas Perhubungan.
”Kami akan berdayakan kekuatan penuh personil yang ada untuk pengamanan. Serta mereka seluruh anggota wajib melaporkan dalam bentuk laporan pelaksanaan tugas,” ujar AKBP Ade Ary Syam, usai rapat koordinasi Kapolres bersama Komisi Pemilihan Umum (KPU) di kantor KPU, Jalan Pasantren Cibabat Kota Cimahi, kemarin (13/2).
Kapolres mengatakan, untuk kerawanan pada pilkada biasanya akan terjadi pada pihak penyelenggara pilkada dalam hal ini KPU, PPK,PPS dan KPPS. Agar hal itu tidak terjadi, ia berharap kepada semua penyelenggara baik dari tingkat KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara, Red.) hingga KPU harus betul-betul memahami semua aturan sehingga bisa melaksanakan tugasnya dengan baik agar tidak ada dampak kerawanan gangguan keamanan.
”Untuk itu perlu ada kesepakatan bagi penyelenggara pilkada untuk amanah dan netral dalam pelaksanaan tugasnya sesuai dengan aturan,” katanya.
Dia menambahkan, semua petugas KPU dan Panwas serta jajarannya termasuk keamanan harus tau titik-titik terdepan anggotanya untuk berbuat apa dan tugas yang dilakukannya bertanggung jawab kepada siapa. Tidak hanya itu ia juga menginginkan para petugas tahu jika ada masalah harus bagaiman dan berkoordinasi kepada siapa, sehingga akan memudahkan untuk bertindak.
Dia berharap, para petugas tersebut harus tau jika ada masalah permasalahannya apa dan jangan ragu ragu dalam melakukan tindakan apabila ada masalah.”Karena ketegasan diperlukan saat ada masyarakat yang komplain, jangan sampai diberikan jawaban yang ngambang sehingga menimbulkan kebingungan dan akan terjadi kekacauan,” imbuhnya.
Menurut Ade Ary, Pihaknya akan mengawal semua penyelenggaraan pilkada dari mulai tahap awal hingga proses penghitungan suara. ”Dari mulai paslon, logistik, penyelenggara, pengawas, semua kita amankan supaya penyelenggaraannya berjalan lancar,” ujarnya.