KSAU Sesalkan Insiden di Ujung Genteng

bandungekspres.co.id, JAKARTA – Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Hadi Tjahjanto menyesalkan insiden di Desa Ujung Genteng, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat (Jabar) Sabtu malam (11/2).

Menurut dia, ribut berujung perusakan Pos TNI AU oleh ratusan warga di lokasi itu tidak seharusnya terjadi. Sebab, setiap prajurit TNI AU punya kewajiban dan tanggung jawab menjadi telandan masyarakat.

Karena itu, Hadi merasa sangat prihatin. Apalagi, ribut bermula dari hal sepele. Dia meminta insiden itu menjadi perhatian bagi seluruh jajaran TNI AU. Sehingga tidak terulang. Untuk prajurit yang melakukan tindakan di luar kontrol, mantan Irjen Kemhan itu meminta agar dievaluasi. ”Tindak tegas prajurit yang melakukan perbuatan tidak terpuji,” pinta Hadi kemarin (12/2). Tidak hanya itu, dia juga meminta pimpinan prajurit tersebut turun ke lokasi.

Itu penting agar hubungan antara TNI AU dengan masyarakat tetap terjalin baik. ”Bangun dan jaga komunikasi dengan masyarakat sekitar instalasi TNI AU,” ungkap Hadi.

Perintah itu dia sampaikan tidak lama setelah mendapat kabar ribut antara warga Desa Ujung Genteng dengan prajurit TNI AU yang berjaga di Pos TNI AU di sana. ”Ambil sebagai pelajaran dan evaluasi untuk tidak terjadi di jajaran TNI AU lain,” ujarnya.

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara (Kadispenau) Marsekal Pertama Jemi Trisonjaya menjelaskan ribut berujung perusakan Pos TNI AU di Desa Ujung Genteng bermula sekitar pukul 18.00. Saat itu, Pratu Oka Prasetyo yang tengah bertugas menegur salah seorang warga yang melintas menggunakan sepeda motor. Teguran dia berikan lantaran sepeda motor menginjak kubangan air. ”Pratu Oka Prasetyo terkena cipratan air,” ungkap Jemi.

Tidak terima dengan teguran tersebut, pengendara sepeda motor lantas berhenti. Dia turun kemudian memukul Pratu Oka Prasetyo. Tindakan tersebut dibalas tempelengan oleh salah seorang prajurit TNI AU tersebut. Ribut sempat reda pasca pengendara sepeda motor itu pergi. Namun, sekitar pukul 19.00 ratusan warga berkumpul di depan Pos TNI AU tempat Pratu Oka Prasetyo bertugas.

Mereka tidak terima lantaran mendapat informasi bahwa salah seorang warga dipukuli oleh prajurit TNI AU. ”Bersama-sama (warga) melakukan perusakan terhadap bangunan Pos TNI AU,” terang Jemi.

Tinggalkan Balasan