Pemda Rangkul Petani Muda, Bentuk Gempita

bandungekspres.co.id, SOREANG – Bupati Bandung Dadang M Naser berkomitmen untuk tetap menjaga stabilitas pangan yang ada di wilayahnya. Dia pun memberikan apresiasi terhadap pembentukan Gerakan Pemuda Tani (Gempita) yang merupakan gerakan bentukan Kementerian Pertanian (Kementan).

Dadang menyebutkan, adanya gempita setidaknya dapat mengembangkan sekaligus membentuk komunitas kreativitas kaum muda di bidang pertanian.

”Saya mendukung penuh program Gempita ini. Karena selain untuk mengembangkan kreativitas pertanian oleh kaum muda, Gempita bisa membawa angin segar bagi meningkatnya swasembada pangan di Kabupaten Bandung,” ungkap Dadang.

Kata Dadang, petani merupakan pahlawan pangan. Melalui Gempita dia berharap akan ada regenerasi bidang pertanian juga usaha tani, termasuk pengembagan teknologi dan terapan ilmu lainnya. Sehingga pertanian untuk Gempita bisa benar-benar diaplikasikan bukan hanya teori.

”Kaum muda melaui Gempita harus bisa memaksimalkan kemampuannya. Gabungkan antara teknologi pertanian baik mulai dari pembibitan, penanaman, perawatan hingga masa panen. Lakukan regenerasi, koordinasi kalau perlu penelitian untuk menghasilkan pengetahuan-pengetahuan baru seputar pertanian,” ucapnya.

Kondisi saat ini, kata Dadang, Kabupaten Bandung surplus pangan. Aneka pangan  hasil pertanian seperti padi, jagung, ganyong sebagai pengganti terigu, kopi, sayuran masih bisa dihasilkan dengan baik. Tinggal melakukan terobosan dan pemanfaatan teknologi untuk pengelolaan air pertanian.

”Kondisi pangan kita masih dalam kondisi aman. Berbagai macam hasil pertanian bisa tumbuh dan berkembang dengan baik. Saya minta ada terobosan lain di bidang pertanian, khususnya untuk pemanfaatan teknologi pengolahan air,” imbuhnya.

Dia pun berharap kedepannya akan terbentuk pertanian terpadu berbasis organik,  pengembangan pertanian hydrophonik, termasuk untuk bidang peternakan.

Kepala Dinas Pertanian A Tisna Umaran menyampaikan kondisi pangan tahun 2016 untuk panen padi (bulan april sampai September) menargetkan 27.912 ha dan terealisasi 39.612 ha.

”Artinya melebihi target yaitu 141,9%. Sedangkan bulan Oktober 2016 sampai Januari 2017 ditargetkan tanam seluas 54.514 ha dan realisasi 30.540 ha, untuk padi, jagung dan kedelai memiliki masa tanam dan panen yang berbeda-beda,” ucap Tisna. (gun/ign)

 

Tinggalkan Balasan