KLHK Putuskan Kasus Beruang Minggu Depan

Sebelumnya, Kebun Binatang Bandung (KBB) kembali menjadi perhatian dunia internasional gara-gara beruang kurus bernama Kardit. Beruang 20 tahun itu menjadi sorotan setelah media asing mengunggah artikel tentang Kardit yang terlihat kurus kering dan mengemis makanan.

Hal tersebut membuat publik kembali menyoroti kinerja Yayasan Margasatwa Tamansari (YMT) sebagai pengelola KBB setelah insiden matinya gajah Yani tahun lalu.

Kardit berada di kandang bersama pasangan, anak, dan satu beruang betina lainnya. Kandang itu dikelilingi parit dengan air keruh. Seharusnya air di parit tersebut diganti, tapi ditunda karena ada kunjungan media. ”Kalau kami kuras, beruang harus dimasukkan dalam kerangkeng. Kami ingin memperlihatkan kepada media bagaimana kondisi mereka,” jelas Kepala Humas YMT Sudaryo kemarin.

Menurut Sudaryo, ada sebelas beruang madu yang ditampung dalam dua kandang terpisah. Semuanya dirawat dengan baik. Setiap beruang dijatah makanan 5 kilogram per hari. Biasanya dibagi dalam makan pagi awal jam operasional dan sore saat akan tutup. Soal kesehatan pun, YMT punya dua dokter spesialis satwa liar yang setiap hari berkeliling memeriksa kondisi mereka.

Selama ini, jelas Sudaryo, pemeriksaan kesehatan hanya dilakukan dengan pemantauan di luar kandang. Alasannya, pihaknya merasa cukup dengan hanya memantau jika ada gejala aneh atau nafsu makan satwa berkurang. ”Kalau diukur beratnya kan susah. Yang penting kami lihat lincah dan nafsu makan kuat, kami sudah puas,” terangnya.

Lilis Siti Karlinawati, 43, guru TK Karya Putra yang sedang mengantarkan muridnya berkunjung, mengaku prihatin melihat beruang yang semakin kurus. ”Tahun lalu saya lihat nggak kayak gitu. Sekarang saya lihat lebih kurus,” sebutnya.

Spesialis spesies World Wildlife Fund (WWF) Indonesia Sunarto menegaskan, hal tersebut membuktikan bahwa manajemen KBB masih amburadul. Manajemen gagal menjamin pemantauan kesehatan yang komprehensif untuk satwa yang dinaungi.

”Menurut saya, pemantauan kesehatan dengan mengecek berat badan itu standar minimal. Kalau hanya mengandalkan penglihatan, itu berarti mereka tidak bertanggung jawab,” tukasnya.

Bukan hanya beruang, satwa lain seperti gajah juga terlihat memprihatinkan. Kematian Yani Maret 2016 masih meninggalkan kesan negatif di masyarakat. Kemarin Yamon -gajah jantan 19 tahun- mendapat perlakuan yang sama dengan Yani. Dalam kandang terbuka itu, kaki depan kanannya dan kaki belakang kirinya terikat rantai. Akibat ikatan tersebut, Yamon hanya bergerak maju mundur satu langkah. Saat ingin minum air dari kolam di tengah kandang, dia harus menarik rantai sampai kakinya terlilit sehingga mengundang simpati pengunjung.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan