Dia mengingat zaman awal-awal membentuk grup duo Endah n Rhesa. Mereka manggung reguler di sebuah coffeeshop di kawasan Kemang, Jakarta Selatan. ”Rasanya kangen main reguler di gig kecil seperti itu, lebih terasa intimate,” kata Rhesa yang saat manggung memegang bas.
Bangunan berukuran 5 x 12 meter di Ruko Pamulang Permai, tak jauh dari Universitas Pamulang, itu mereka sewa. Di situ ada earstage, yaitu sudut untuk perform. Sebagai tempat komunitas local scene, earHouse didesain seperti kafe. Buka setiap hari pukul 15.00-23.00. Kelebihannya, banyak aktivitas kreatif yang tercipta di sana. Ada Songwriting Club saat Senin, Jamming Wednesday setiap Rabu, dan Thursday Night Live pada Kamis.
Lewat Songwriting Club (yang merupakan pengembangan dari Monday Practice, kelas belajar gitar dengan Endah dan bas bersama Rhesa), Endah dan Rhesa ingin mendorong anak-anak muda untuk membuat lagu sendiri. ”Golnya, mereka terbiasa membikin lagu sendiri,” papar Endah.
Jamming Wednesday merupakan kesempatan para musisi pemula itu memainkan beberapa lagu di earstage. Terbuka bagi siapa saja, solois, duo, band, yang ingin memainkan karyanya. ”Kami dorong mereka untuk membawakan lagu original mereka dan berkarya secara mandiri,” lanjut perempuan berambut panjang tersebut.
Saat Jawa Pos (Jabar Ekspres Group) datang, Rabu malam itu merupakan jadwal Jamming Wednesday. Dibuka dengan penampilan Endah n Rhesa sebagai host, membawakan lagu-lagu catchy mereka. Di antaranya, Spacybilly dan Ruang Bahagia. Dengan suasana yang hangat dan akrab, pengunjung bisa berinteraksi dengan Endah dan Rhesa tanpa jarak.
Kemudian, panggung ”diberikan” kepada Vena Band. Setelah band tersebut memainkan tiga lagu cover, Endah meminta mereka membawakan lagu karya mereka. Pengunjung pun bertepuk tangan, memberikan apresiasi.
Jarum jam menyentuh pukul 22.00. Namun, suasana di earHouse masih ramai. ”Ada yang mau jamming lagi?” tawar Endah yang langsung disambut dua penonton perempuan maju ke earstage. earHouse sudah menyediakan gitar, bas, dan cajon untuk bisa dipakai siapa saja yang ingin menampilkan musik mereka. Tujuan agenda mingguan setiap Rabu itu adalah belajar interaksi sesama musisi dan memperluas networking. ”Kadang ada yang baru kenal, lalu main musik bareng,” ujar Rhesa.