120 Personel Brimob ke Puncak Jayawijaya

bandungekspres.co.id, BANDUNG – Sebanyak 120 personel Brimob Polda Jabar diberangkatkan dalam misi tugas membantu pengamanan ke Puncak Jayawijaya. Mereka akan bertugas selama 6 bulan di Papua.

Pelepasan dilakukan langsung Kapolda Jabar Irjen Anton Charliyan sekaligus bertindak selaku instruktur upacara dalam pelepasan tersebut. Dia mengatakan, pemberangkatan personel Sat Brimob ini untuk membantu mengamankan wilayah Puncak Jayawijaya. Meski jumlahnya tak banyak, yaitu 120 personel dari satu kompi.

”Pemberangkatan ini, karena di sana eskalasi keamanan cukup tinggi, maka diperlukan bantuan personel Brimob,” papar Anton usai upacara pelepasan, di lapangan Mapolda Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, kemarin (5/1).

”Para personil akan bertugas selama 6 bulan,” sambungnya.

Anton mengungkapkan, bantuan kendali operasi (BKO) dari Brimob Polda Jabar tersebut merupakan kali pertama dikirimkan. Sebelumnya, tercatat Polda Kalimantan Selatan yang terlebih dulu bertugas selama 6 bulan di Papua.

”Memang jadwalnya selama 6 bulan, namun tidak menutup kemungkinan waktunya akan diperpanjang. Semuanya melihat situasi dan kondisi di sana,” ungkapnya.

Dia memerinci, Puncak Jayawijaya saat ini memiliki gangguan kamtibmas berkadar tinggi. Ada Operasi Papua Merdeka (OPM) dan yang lainnya. Namun, seluruh personel yang bertugas untuk tetap waspada dan melaksanakan tugas sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP). ”Jangan sampai lengah terhadap apapun,” tegasnya.

Dia mengimbau, personel selalu waspada jangan pernah menyepelekan (gangguan) sekecil apapun. Termasuk, memerhatikan beberapa aspek, di antaranya georgrafis, kultur, yuridis yang berbeda dengan Jabar.

”Hasil latihan pra operasi harus menjadi pedoman. Untuk meminimalisir jatuhnya korban jiwa. Selalu bergerak dalam ikatan pasukan, jangan perorangan,” urainya.

Di sisi lain, Anton juga mengimbau para personel yang berangkat ke Papua agar tetap jaga nama baik Polri. Termasuk pelihara adat setempat. ”Di mana bumi dipijak di sana langit di junjung. Jaga etika dan sopan santun,” ucapnya.

”Meski di daerah operasi, personel tetap harus melaksanakan tugas prefentif dan edukatif, bahkan tanpa mengeluarkan peluru. Makanya, kita harus bisa bersosialisasi dengan masyarakat setempat,” pungkasnya. (yul/rie)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan