Pergeseran Jembatan Memicu Dampak Lebih Parah

Kurnia menyebutkan perbaikan Jembatan Cisomang memaksa para pengemudi bus harus memutari Jembatan Cisomang. ”Dampaknya, jam tempuh jadi lebih panjang karena medan terjal dari jalan biasanya,” katanya.

Adnan memperkirakan, tambahan waktu perjalanan menggunakan jalur alternatif mencapai dua jam. Namun, jika kemacetan terjadi karena truk-truk berjalan lambat, kemacetan menjadi tiga jam lamanya. Bertambahnya waktu perjalanan membuat bus menghabiskan bahan bakar lebih banyak. ”Kira-kira biaya operasional naik 5-10 persen,” tuturnya.

Meski biaya operasional membengkak, pengusaha tidak menaikkan harga tiket bus. Menurut Adnan, pengusaha bus menanggung keuntungan yang turun karena ketetapan harga tiket telah diputuskan.

Selain konsumsi bahan bakar meningkat, kata dia, kerugian berasal dari turunnya jumlah perjalanan karena kemacetan dan panjangnya rute tempuh. ”Yang biasanya dua kali pulang-pergi, menjadi sekali,” ujarnya.

Adnan menuturkan, pengusaha menyiasati jadwal pemberangkatan menjadi lebih pagi dari biasanya dan mengawasi jam-jam puncak kemacetan di daerah Padalarang. Dengan mempertimbangkan titik waktu macet, dia berharap waktu operasi perjalanan bus sama seperti hari biasa. ”Kita lihat celah-celah jam macet dan kami berangkat lebih awal,” ucapnya.

Selain angkutan bus, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia Bidang Logistik dan Rantai Pasokan Rico Rustombi mengatakan, kendaraan logistik menembus jalur alternatif. Dia memprediksi kenaikan kebutuhan bahan bakar solar pada kendaraan angkutan logistik mencapai 8-12 persen.

Rico khawatir, kenaikan biaya distribusi ikut mengerek harga barang yang sebagian besar berupa produk komoditas. ”Kalau harga barang nanti naik, itu pasti,” tuturnya.

Di bagian lain, Meskipun Jembatan Cisomang yang terletak di Jalan Tol Purbalenyi saat ini tengah dalam perbaikan di tutup Gubermnur Jabar Ahmad Heryawan menyakini bahwa Distribusi barang tidak akan terganggu.

Dia menilai, meskipun jalur utama tersebut ditutup, tapi pengiriman barang bisa menggunakan alternatif jalan lain. Dengan begitu, tidak mempengaruhi pergerakan distribusi barang yang memasok kebutuhan hidup ke Jakarta.

”Inikan sudah ketetapan pemerintah pusat sehingga harus mematuhinya bahwa Jembatan Cisomang sedang Diperbaiki sampai batas waktu 3 bulan,” jelas Heryawan di Gedung Sate kemarin (28/12).

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan