bandungekspres.co.id, Sukabumi – Sebanyak 20 Kukang Jawa dilepasliarkan Pusat Penyelamatan dan Rehabilitasi Satwa International Animal Rescue (IAR) Indonesia. Pelapasan tersebut bekerjasama dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat dan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).
Kukang Jawa (nycticebus javanicus) tersebut merupakan hasil serahan masyarakat dan sitaan penegakkan hukum di wilayah Balai Besar KSDA Jawa Barat. Terdiri dari 11individu jantan dan 9 individu betina.
primata nokturnal (hidup malam hari, Red) tersebut telah selesai menjalani masa rehabilitasi di kaki Gunung Salak, Bogor. Dari segi kesehatan dan perilaku, kukang tersebut dinilai layak untuk dikembalikan ke habitat alaminya.
Animal Manager CareAnimal Care Manager IAR Indonesia Wendi Prameswari, mengatakan membutuhkan waktu lama dan biaya besar untuk yang mengembalikan sifat liar kukang korban peliharaan dan perdagangan tersebut.
”Kukang eks peliharaan umumnya sudah terbiasa hidup dengan manusia dan perilakunya berubah tidak seperti kukang liar umumnya. Sehingga mereka membutuhkan waktu lagi untuk menyesuaikan diri supaya bisa dilepasliarkan,” kata Wendi.
Dia menambahkan, tim bekerjasama memberikan perawatan dan perlakuan sesuai dengan prinsip kesejahteraan satwa hingga kukang bisa kembali menikmati kebebasan di alam liar. ”Kukang mendapat penanganan dan perawatan optimal sesuai prosedur karantina, hingga masuk tahapan rehabilitasi seperti pengenalan pakan dan perilaku alami. Kini perilaku dan kondisi kesehatannya baik sehingga layak untuk dikembalikan ke habitat asalnya,” ujar Wendi.
Upaya rehabilitasi juga mendapat dukungan pihak swasta, dalam hal ini PT Hero Supermarket Tbk melalui salah satu unit bisnisnya, Giant, memberikan donasi terhadap sebagian pakan di Pusat Rehabilitasi Satwa IAR Indonesia di Ciapus, Bogor. Senior GM CSR & Corporate Communication PT Hero Supermarket Tbk, Natalia Lusnita, menyampaikan bahwa partisipasi HERO Group dalam program konservasi sejalan dengan salah satu fokus CSR yaitu lingkungan hidup.
”Kami menyadari bahwa menjaga kelestarian dan keseimbangan alam adalah kewajiban kita bersama. Terlebih lagi bahwa jumlah kukang jawa semakin berkurang karena maraknya perburuan liar. Semoga program donasi pakan ini berdampak positif bagi pelestarian satwa liar di Indonesia. Sebab, satwa liar haruslah hidup di alam yang merupakan tempat terbaik untuk mereka,” papar Ketua Umum Pusat Penyelamatan dan Rehabilitasi Satwa IAR Indonesia, Tantyo Bangun.