bandungekspres.co.id, NGAMPRAH – Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Bandung Barat akan mendorong jaringan teknologi internet bisa diakses hingga ke pelosok desa. Hal itu untuk memudahkan masyarakat dalam menggunakan teknologi terutama untuk mendorong pembangunan di daerah.
Plt Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Bandung Barat Ludi Awaludin mengungkapkan, untuk mewujudkan jaringan teknologi atau internet masuk hingga ke pelosok desa. Pihaknya akan menggandeng para pengusaha provider untuk masuk ke wilayah yang memang sulit jaringan internet dan juga sinyal pada sebuah handphone.
”Jaringan ini sangat perlu untuk menunjang pembangunan di daerah. Dengan akses internet tersebut, masyarakat akan mudah mengakses pembangunan di Bandung Barat,” kata Luci ditemui di kantornya, kemarin (15/12).
Apalagi, sebut dia, Bandung Barat menjadi salah satu kabupaten yang masuk pada indeks kemampuan teknologi sebagai kabupaten kategori wilayah cerdas. Hal tersebut berdasarkan penilaian dari Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerjasama dengan Citiasia.
”Berdasarkan indeks kemampuan teknologi informasi Bandung Barat itu berada di posisi ke-24 dari total 52 kabupaten dan kota tingkat nasional,” ucapnya.
”Sementara untuk tingkat Jawa Barat, Bandung Barat berada di posisi nomor 12. Sebagai kabupaten yang belum lama berdiri sangat luar biasa bisa mendapatkan posisi seperti itu,” imbuhnya.
Untuk itu, ke depan pihaknya akan terus membenahi infrastruktur jaringan teknologi internet ini. Selain itu, pihaknya juga bakal mengoptimalkan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM).
”Mau tidak mau kita harus mampu menghadapi perkembangan zaman salah satunya dengan kemajuan teknologi,” terangnya.
Baru-baru ini Dishubkominfo, sudah menyiapkan relawan Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) Bandung Barat. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pembangunan desa yang melibatkan para pemuda dengan menggunakan teknologi informasi secara positif untuk lebih mengangkat potensi daerahnya.
Tercatat, jumlah relawan mencapai 87 orang. Rata-rata para relawan masih duduk di bangku sekolah yang begitu semangat untuk menjadi relawan. ”Potensi di daerah bisa dikembangkan melalui jaringan media sosial, blog dan jaringan internet lainnya. Ke depan tentu kami juga akan kembangkan agar relawan bisa terus bertambah,” pungkasnya. (drx/nit)