bandungekspres.co.id, NGAMPRAH – Pemerintah daerah (Pemda) Bandung Barat akan memperlebar jalan di jalur Cimareme – Padalarang. Hal tersebut sebagai upaya untuk mengurai kemacetan. Rencananya, Pemda Bandung Barat akan memperlebar jalan seluas 12 meter. Akan tetapi, tahun ini baru akan dibebaskan enam meter saja. Untuk itu, Pemda akan membebaskan tanah dan bangunan.
Berdasarkan pendataan dari Dinas Bina Marga Sumber Daya Air, Mineral dan Pertambangan Bandung Barat, terdapat delapan bidang yang akan dibebaskan. Di antaranya, berupa tanah dan bangunan. ”Bangunan sendiri dimilik oleh tujuh orang. Namun, akhir tahun ini akan kita bayar dulu terhadap lima orang pemilik tanah dengan luas kurang lebih 2000 meter persegi,” jelas Kepala Bidang Pembangunan Jalan dan Jembatan Dinas Mina Marga Bandung Barat Edi Setiadi kepada wartawan di Ngamprah, kemarin (13/12).
Total anggaran mencapai Rp 4,5 miliar. Sedangkan total anggaran yang tersedia sebesar Rp 9 miliar. Hal tersebut berasal dari Bantuan Gubernur (Bangub) yang sudah diberikan sejak 2009 lalu. Hanya saja baru tahun ini baru bisa terserap.
Sisa anggaran dari bangub sebesar Rp4,5 miliar lagi, kata Edi, akan digunakan kembali untuk pembebasan lahan pada tahun berikutnya. Sebab, sesuai target, pembebasan lahan mencapai satu hektare dengan penghitungan anggaran hingga Rp 100 miliar.
”Untuk mencapai target itu, makanya kita bebaskan sebagian dulu,” ungkapnya.
Rencananya, dari pemerintah pusat akan memberikan bantuan untuk memperlebar jalan lagi. Sebab, lanjut dia, jalan Cimareme – Padalarang masuk ke jalan Nasional. Dalam kesempatan tersebut, dia mengatakan harga tanah yang dibebaskan mencapai Rp 4,9 juta permeter.
Lebih jauh, ke depan rencananya di pertigaan Cimareme ini akan dibangun flyover. Pembangunan flyover akan terbentang dari area Samsat Kabupaten Bandung Barat hingga SDN 1 Cimareme. ”Ke depannya memang punya rencana pembangunan flyover. Tapi, saat ini kita fokus pada pelebaran jalan terlebih dahulu,” ungkapnya.
Rencana pelebaran jalan tersebut disambut baik oleh warga Kabupaten Bandung Barat. Salah satunya warga Kecamatan Ngamprah, Risma Aryanti, 30, mengakui pertigaan Cimareme sering mengalami macet panjang. Bahkan, ada banyak kendaraan besar yang masuk ke sejumlah perusahaan/pabrik di Batujajar.