Persaingan Calon Semakin Sengit

bandungekspres.co.id, CIMAHI – Calon Wakil Wali Kota Cimahi, Achmad Zulkarnain (Azul) harus membuat strategi baru agar masyarakat kembali percaya kepadanya. Hal tersebut, seiringan dengan ditangkapnya pasangan Azul, yakni Atty Suharti yang ditangkap oleh Komisi Pemberantas Korupsi (KPK).

Menurut pengamat politik Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani) Arlan Sidha, peta persaiangan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) semakin ketat. ”Justru kondisi saat ini bisa dimanfaatkan oleh pasangan lain untuk menarik hati pemilih,” jelas Arlan kepada wartawan, kemarin (12/12).

Disatu sisi, Tim Sukses dan partai pengusung Atty Suharti harus bekerja lebih ekstra untuk mempertahankan konstituen. ”Masih sengit, karena saya berpikir akan banyak bola-bola liar,” ucapnya.

Kalau dimanfaatkan, jelas situasi ini menguntungkan buat calon lain. Partai yang sudah mengusung Atty, terutama harus bekerja keras. Mesin politik harus bekerja habis-habisan.

Dikatakan Arlan, untuk pasangan lainnya, Asep Hadad Didjaya-Irma Indriyani serta Ajay M Priatna-Ngatiyana tentunya ini menjadi kesempatan yang harus dimanfaatkan untuk menyerobot konstituen. ”Siapa yang bisa memanfaatkan pemilih, hanya nomor dua dan nomor tiga yang bisa melakukan strategi itu,” ujar Arlan.

Secara keseluruhan, lanjut Arlan, peluang pasangan Atty-Azul untuk menang masih ada meski mengecil. Sebab, sejak kasus suap muncul, menurutnya tingkat kepercayaan terhadap Atty-Azul dipastikan menurun.

”Saya berpikir peluang petahana ketika Atty masih ada, hanya saja peluangnya kecil, butuh strategi politik,” tutur dia.

”Perlu penguatan dalam unsur koalisi, koalisi yang mengusung petahaha, partai-partai, harus ada konsolidasi sehingga suara tetap terjaga,” tambah Arlan.

Sementara itu, Ketua DPD Partai NasDem, Muchlisin menjelaskan, NasDem dan partai pengusung Atty-Azul terus melakukan koordinasi dan sudah dibulatkan kesepkatan untuk terus mengikuti Pilkada. ”Kami sepakat Pilkada harus lanjut dan Pilkada harus bisa dimenangkan oleh pasangan nomor satu,” katanya.

Disisi lain, Ketua Tim Pemenangan pasangan calon nomor urut dua, Edi Kanedi menyatakan, pasangan Atty-Azul merupakan pasangan paling berat. ”Tapi dengan kejadian ini bisa dibilang sedikit menguntungkan bagi calon lain,” kata dia.

Dengan adanya kasus ini, kata dia, dukungan kepada Atty bisa berbalik mendukung pasangan yang diusungnya. ”Yang jelas, saya berkeyakinan masyarakat tidak akan memilih pasangan nomor urut satu,” ucap Edi.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan