Indonesia Belum Standar Global

Di tempat sama Ketua Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Jawa Barat Edi Jaenudin, menerangkan dunia internasional tidak akan mengakui keprofesionalan seseorang jika tidak sertifikasi.

Dia menambahkan setiap tahun perguruan tinggi meluluskan sekitar 35.000 orang akuntan, namun yang diakui dunia internasional masih minim.

”Yang sudah memiliki sertifikat Carter Accountant baru 22.000 orang se-Indonesia. Dari sebanyak 55.000 akuntan yang terdaftar di negara melalui Kementerian Keuangan,” ungkap Edi

Kondisi ini menurutnya menempatkan Indonesia di belakang tiga negara ASEAN yaitu Singapura, Malaysia dan Thailand. Posisi ini perlu didorong agar akuntan Indonesia tidak kalah bersaing di era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

”Di level ASEAN kita masih kalah jauh dari Thailand yang sudah mensertifikasi lebih dari 60.000 akuntan. Kita nomor empat dengan jumlah akuntan yang tersertifikasi,” lanjut dia.

Dia menilai, belum banyaknya akuntan Indonesia yang tersertifikasi lebih disebabkan kesadaran dari masing-masing. Sebab, selepas lulus mayoritas langsung diserap perusahaan.

”Masih banyak yang terlalu nyaman dengan kondisinya sekarang. Padahal di era globalisasi hal itu akan jadi kelemahan. Perusahaan asing akan memilih akuntan profesional lain yang punya sertifikat,” papar Edi.

IAI sendiri, akan terus berupaya mengajak para akuntan untuk menempuh jalur pemerolehan sertifikat CA. Pada November lalu ada 2.016 orang yang ikut dalam gebyar CA di Bandung. Yakni pelatihan sertifikasi secara gratis. (yan/rie)

Tinggalkan Balasan