bandungekspres.co.id, IBUN – Sesepuh Kecaman Ibun optimis potensi pariwisata yang berada di wilayahnya dapat terus berkembang. Apalagi di lokasi itu pun terdapat tempat ziarah yang memiliki sejarah yang erat kaitanya dengan para ulama zumhur bahkan konon ada kaitannya dengan para wali.
Ketua Kelompok Penggerak Pariwisata (Kompepar) Kabupaten Bandung H Dodi Andurahman, membenarkan banyak potensi yang dapat digali di Kecamatan Ibun. Diantaranya saja, kata dia, di kawasan tersebut terdapat Situ Cisanti dan Kawah Kamojang. Dua lokasi wisata itu sudah dikenal masyarakat dan berimbas pada income pengelola.
Selain itu lanjut Dodi, pembangunan jembatan Moteng pun kini jadi objek wisata baru yang banyak dikunjungi masyarakat. ”Kami juga berharap di lokasi lainnya dapat ada perkembangan pariwisata yang baru. Seperti halnya jembatan Moteng dan Kawah Kamopjang,” papar Dodi pada Soreang Ekspres, kemarin (6/12).
Senada dikatakan tokoh Kecamatan Ibun, Tarna Wiguna, dia mengajak masyarakat untuk mewujudkan impian dengan semangat gotong royong dapat mengembangkan lokasi wisata di kecamatan Ibun.
”Mari kita bangun kebersamaan untuk meningkatkan dan melestarikan budaya lingkungan, desa wisata yang ada di Kecamatan Ibun mari kita bangun dengan sabilulungan seiring moto pemkab Bandung,” kata Tarna, kemarin.
Sebut dia, pihaknya telah melaksanakan workshop di Indonesia Power Kamojang, dan mengakui desa wisata dikatkan dengan ecovillage yang erat hubungannya dengan perekonomian desa sehingga dapat meningkatkan pendapatan asli desa. Dimana sejak tahun 2011 di Kecamatan Ibun telah terbentuk kelompok kerja yang diketuai Memet Rachmat.
”Saya yakin di Ibun akan menghasilkan nilai ekonomis, disebutkan H Tarna sebagai pengunjung desa wisata seperti di Bali wisatanya sangat menjanjikan,” kata dia saat rapat kordinasi di kediaman Tarna di Kampung Lampegan Kecamatan Ibun.
Disinggung H Tarna dari 12 desa masing-masing memiliki potensi yang perlu digali seperti Desa Neglasari yang memiliki makam karomah untuk dijadikan tempat wisata zarah. Selanjutnya selain Desa Laksana dan Mekarwangi, Desa Tanggulun yang memiliki sejarah kepurbakalaan. (gun/ign)