Nasdem: Kasus Ati Hanya Fitnah

bandungekspres.co.id, CIMAHI – Partai pengusung seperti Nasdem tidak gentar menghadapai pelaksanaan Pilkada 2017. Meskipun calon jagoannya Wali Kota Cimahi non aktif  Atty Suharti terseret kasus dugaan suap pembangunan pasar atas Barokah, di Kelurahan Cimahi Kecamatan Cimahi tengah, Kota Cimahi.

Ketua DPD Partai Nasdem Kota Cimahi Letkol (Purn) H. Muchlisin mengatakan, dirinya dan semua anggota Partai Nasdem beserta tim pemenangan dari partai koalisi yang mendukung memang mengaku prihatin dengan apa yang menimpa calon yang diusungnya tersebut.

Muchlisin yakin apa yang menimpa jagoannya tersebut hanya fitnah karena dia tahu sosok Atty merupakan sosok seorang yang baik.  ”Saya yakin ia tidak terlibat namun ini hanya difitnah, saya tahu beliau adalah orang yang baik, santun, lurus dan perhatian kepada masyarakat serta keibuan. Karena dia orang baik semoga dalam waktu 15 hari beliau sudah bisa pulang,” ungkapnya, usai acara reses masa persidangan III anggota DPRD Kota Cimahi, di Jalan buntu RW 20 Kelurahan Baros Kecamatan Cimahi Tengah, kemarin (5/12).

Sedangkan untuk dukungannya terhadap Atty, Muchlisin menjelaaskan Partai Nasdem akan tetap eksis untuk mendukung pasangan calon nomor  satu ini. Bahkan Nasdem akan melakukan pola-pola pemenangan secara khusus supaya tetap menang dan untuk meyakinkan para pemilih. Nasdem sebut dia akan menyampaikan kronologi kejadian dan motivasi orang yang melaporkan supaya masyarakat bisa tau bahwa Atty tidak bersalah.

”Kami akan berupaya meyakinkan masyarakat bahwa itu hanya fitnah dan kami juga akan selalu mendoakan ibu. Sekali lagi saya sampaikan bahwa kami tetap solid dalam mendukung dan akan berupaya terus dalam memenangkan pilkada 2017,” ujarnya.

Diberitkan sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Calon Wali Kota Cimahi yang juga wali kota non aktif Atty Suharti dan suaminya Itoc Tochuja yang juga mantan wali kota Cimahi dua periode sebelumnya  di kediamannya di jalan Sari Asih, Kecamatan Sukasari Kota Bandung (2/12)  lalu, karena diduga terlibat suap untuk ijon proyek pembangunan pasar atas baru. (bun)

 

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan