Sementara itu, Perseru Serui datang ke Bandung dengan target yang jelas: mengulangi memori kemenangan di putaran pertama.
Skuad arahan Hanafi tersebut punya ambisi untuk menundukkan tuan rumah yang sama-sama punya predikat jago kandang. Skuad Cendrawasih Jingga disebut sang pelatih punya modal bagus karena mereka pernah unggul di bentrokan pertama lalu.
Dalam pertemuan pertama, Persib Bandung dipaksa bertekuk lutut dengan skor tipis 1-0 di Stadion Marora. Gol semata wayang diciptakan oleh Amadou Gakou yang tidak bisa dihentikan Deden Natshir. Sedangkan Persib yang sempat menyarangkan bola di gawang Perseru tidak digubris wasit karena Sergio van Dijk terperangkap offside.
”Persiapannya tetap siap lah ya, cuma kita punya modal waktu lawan Persib disana (Serui) kita menang 1-0. Mudah-mudahan nanti kita bisa mengulanginya lagi,” ujar Hanafi kemarin (29/11).
Hanafi mengakui, dia dan anak asuhnya punya misi khusus untuk membawa pulang 3 poin sekaligus menaklukkan Persib di kandangnya. Dengan begitu, mereka akan menjadi satu-satunya tim jago kandang yang tersisa. Meskipun di satu sisi Osas Saha dan kawan-kawan juga terkenal sangat buruk saat memainkan partai tandang.
Selama gelaran TSC 2016, Perseru hanya menang sekali di markas lawan ketika melawat ke Balikpapan dan meraih 2 hasil imbang. Selebihnya Perseru menelan kekalahan saat memainkan pertandingan away.
”Otomatis lah ya (ingin menang) tapi apapun hasilnya kita terima. Yang jelas iya ingin menang tapi hasil akhir yang akan kita lihat,” ungkapnya.
Di pertemuan pertama lalu, Perseru sukses membuat barisan depan Persib seolah kehilangan taringnya. Hanya sekali Sergio van Dijk memberikan ancaman itu pun berada dalam posisi offside. Hanafi pun berupaya agar timnya bisa melanjutkan catatan tersebut ketika mentas di Jalak Harupat. ”Mudah-mudahan kita ulang lagi di Bandung,” tandasnya. (ryt/bbs/rie)