bandungekspres.co.id, BANDUNG – Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengimbau agar para pengguna gas tiga kilogram mulai menyertakan surat keterangan tidak mampu (SKTM). Dengan begitu, penggunaan gas tiga kilogram akan tepat sasaran.
Pria yang akrab disapa Emil tersebut mengatakan, hingga kini banyak masyarakat miskin yang tidak mendapatkan gas ”si melon”. ”Penyertaan SKTM tersebut agar yang benar-benar tepat sasaran,” kata Emil di Pendopo, kemarin (21/11).
Emil menegaskan, kelompok menengah tidak boleh menggunakan gas tiga kilogram. Sebab, warga kelas menengah sudah disiapkan gas tidak bersubsidi lima kilogram. ”Gas tiga kilo merupakan hak warga miskin. Jadi masyarakat menengah jangan sampai mengambil hak warga miskin,” tegas Emil.
Lebih lanjut Emil menegaskan, agar permasalahan ini tidak terus berlanjut, maka pihaknya sedang sedang menyusun mekanisme penggunaan SKTM untuk membeli gas gas tiga kilogram. ”Jika ada Industri masih pakai gas 3 kg karena belum ada alternatif, sebelum gas 5 kilogram hadir,” ujarnya.
Di bagian lain, kelangkaan gas melon 3 kilogram terjadi di berbagai kecamatan Se-Kabupaten Bandung sejak dua pekan lalu. Warga kesulitan membeli, karena tidak ada di pengecer ataupun agen.
Salah seorang warga Jalan Mamayuda, Desa Dayeuhkolot, Kecamatan Dayeuhkolot, Ulfah Fauziah, 22, mengatakan, dirinya cukup kesulitan mendapatkan gas melon selama dua pekan terakhir ini. Sudah ditemui ada harganya cukup mahal mencapai Rp 24 ribu.
Dia mengatakan, kelangkaan bermula Kabupaten Bandung diterjang banjir. Bila sebelumnya, masih tetap bisa ditemui, saat ini kondisinya berbeda. ”Warga lainnya juga sama mengeluhkan kondisi ini,” kata Ulfah kemarin (21/11).
Dia pun mengungkapkan, sejak Minggu (20/11) gas di rumahnya habis. Dia menehaskan, dia berkeliling mencari gas tersebut ke wilayah Baleendah dan Bojongsoang, namun tetap sulit didapatkan. ”Biasanya di POM bensin suka ada, tapi sama kosong, sampai saat ini saya tidak bisa masak. Makanya, harus beli terus makanan jadi,” urainya.
”Kalau terus kosong, kemungkinan bikin tungku saja,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Dalam dan Luar Negeri di Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Bandung Ayi Koswara mengatakan, kelangkaan gas tersebut bukan hanya di wilayah Kabupaten Bandung.