Sementara itu, warga RT 01/25, Kampung Cisameung, Desa Rajamandala Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat masih banyak yang belum mengetahui surat edaran dilayangkan oleh PT Indonesia Power (IP) Unit Pembangkitan Saguling, terkait batas elevasi di Waduk Saguling.
Darsa Wikarna, 47, warga RT 01/RW 25 warga Kampung Cisameung, Desa Rajamandala Kecamatan Cipatat mengaku belum tahu tentang adanya surat edaran yang dilayangkan oleh PT IP. Padahal di tahun-tahun sebelumnya, jika volume air meningkat selalu ada surat pemberitahuan yang sampai kepadanya.
”Kalau air besar saya tahu dari warga lain. Tapi, kalau pemberitahuan dari PT IP belum sampai kepada warga,” katanya kepada wartawan di Saguling, kemarin.
Menurut dia, meningkatnya volume air saat ini sudah berdampak ke RT 02 dan 03 di Kampung Cisameung. Sawah dan kolam ikan warga ada yang sudah terkena limpasan air Waduk Saguling. Bahkan, lanjut dia, salah seorang warga Desa Bantar Caringin, Kabupaten Cianjur, terkena tiang listrik yang tumbang akibat aliran sungai Citarum. ”Sekarang memang tidak sampai rumah tapi kalau sawah dan kolam ikan warga di RT 2 dan 3 sudah ada yang kena dampaknya,” ungkapnya.
Dia berharap, ada sosialisasi yang jelas terkait meningkatnya volume air ini. Sebab, hingga saat ini dirinya belum mengetahui bagaimana proses evakuasi jika sesuatu yang tidak diinginkan terjadi. ”Supaya kita juga tahu langkah yang harus dilakukan,” terangnya sambil menambahkan, RT 01 hingga RT 03 diketahui berjumlah 92 Kepala Keluarga (KK).
”Sekarang saya juga gantian dengan warga lainnya dan lurah juga suka ikut mengawasi berjaga mengontrol tingginya volume air Citarum,” sambungnya.
Saat ini, dari tiga pintu pembuangan hanya satu pintu yang dibuka. Itupun diperkirakan hanya beberapa sentimeter saja. Namun, air limpasan tetap mengalir deras beberapa sentimeter ke atas dua pintu pembuangan yang ditutup. Sementara limpasan air lainnya mengalir deras beberapa sentimeter dari ambang batas elevasi.
Sementara itu, General Manager PT IP Hendres Wayen Pembangkitan Waduk Saguling menuturkan, tinggi muka air saat ini 643,73 meter di bawah permukaan laut (mdpl). ”Saat ini masih tinggi. Sebab, hulu Citarum masih hujan,” kata Hendres.
