bandungekspres.co.id, BANDUNG – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung menggandeng Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum dalam membangun instalasi saluran air guna memaksimalkan potensi debit air di Cikareo. Direktur Utama PDAM Tirtawening Kota Bandung Sonny Salimi mengatakan, kekurangan kebutuhan air sekitar 2.000 liter per detik untuk kota Bandung. ”Sekarang dibangun instalasi saluran air dari Cikareo ke Dago dengan tambahan 40 liter per detik,” ujar Sonny Salimi kemarin (15/11).
Dengan tambahan debit air ini, lanjut Sonny, akan dikaji mana yang lebih menguntungkan, apakah penambahan layanan kepada konsumen lama, atau menambah konsumen baru. ”Kalau untuk menambah konsumen baru, paling penambahannya sekitar 4 ribu pelanggan,” terang Sonny.
Namun, lanjut Sonny, untuk menambah pelayanan, artinya menambah investasi. Kalau dihitung-hitung, jika penambahan air 40 liter per detik bisa melayani 40 ribu pelanggan, maka penambahan investasi yang dibutuhkan untuk sambungan baru sebesar Rp16 miliar.
Sementara kalau dialirkan kepada pelanggan lama, maka tidak membutuhkan infrastruktur baru. ”Mungkin bisa menambah jam untuk air yang mengalir ke pelanggan yang biasanya 4-6 jam, bisa 12 jam,” terang Sonny.
Sementara, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Penyediaan Air Baku (PAB) Citarum, BBWS Citarum, Cecep Muhtaj mengatakan, memang sudah menjadi kewajiban BBWS untuk menyediakan infrastruktur bagi PDAM, yang akan menyalurkan air. ”Jadi kami hanya menyiapkan infrastruktur saja. PDAM yang meneruskan ke pelanggan,” katanya.
Cecep mengatakan, investasi yang dikeluarkan untuk membangun pipa sepanjang 9 kilometer ini, membutuhkan biaya sekitar Rp 9,9 miliar, membentang dari Lembang ke Tahura.
”Uang ini disalurkan oleh KemenPUPera (Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, red),” tambahnya.
Menurut Cecep, PDAM tidak harus mengembalikan uang dalam bentuk apapun. Hanya saja harus merawat infrastruktur dengan baik. ”Karena, kalau tidak dirawat dengan baik, nanti akan jadi temuan,” katanya.
Pembangunan instalasi ini sudah dilakukan pada 2015 lalu. Anggaran yang digunakan juga anggaran 2015. ”Ini sekarang hanya penyerahan asetnya saja,” pungkasnya. (pojok/JPG/fik)