Jalan Pasar Cibeureum Mulai Dibeton

bandungekspres.co.id, CIWIDEY – Jalan di Pasar Cibeureum Ciwidey akhirnya mulai diperbaiki pemerintah Kabupaten Bandung, kemarin (9/11). Itu dilakukan setelah warga pasar pada Selasa (1/11) melakukan aksi unjuk rasa di depan Gerbang Kantor Pemerintah Kabupaten Bandung.

Informasi dihimpun, selama ini kendala perbaikan jalan dan renovasi pasar terkendala status pengelolaan pasar yang belum jelas. Apakah pasar tersebut dikelola pemerintah atau pengembang. Meski demikian, para pedagang lebih memilih pemerintah untuk mengambil alih pengelolaan pasar.

Sebelumnya, jalan pasar tersebut rusak parah dan memiliki banyak lubang. Warga pasar bahkan menyebutnya sebagai sungai kering karena dipenuhi bebatuan. Sedangkan, sampah menggunung di belakang pasar sampai puluhan meter.

Bupati Bandung Dadang M Naser mengakui jika sebelumnya para pedagang di pasar tersebut telah menyampaikan aspirasinya. Mereka, meminta Pemerintah Kabupaten Bandung supaya cepat memperbaiki jalan pasar dan merenovasi pasar tersebut. Sebab, katanya, Pemerintah Kabupaten Bandung telah memenangkan gugatan pengelolaan pasar dari pengembang di Mahkamah Agung, walau tanpa perintah eksekusi.

“Akhirnya kami turun tangan untuk mengelola pasar ini. Karena, dengan kesigapan paguyuban warga pasar Cibeureum Ciwidey, semua kios di sini sudah dibeli warga dari pengembang. Mereka pun sudah menyampaikan kepemilikan mereka ini untuk dikelola pemerintah,” kata Dadang saat ditemui di Pasar Cibeureum Ciwidey, kemarin (9/11).

Dadang mengungkapkan, perbaikan akan berkaitan dengan kebutuhan para pedagang, yaitu perbaikan jalan, saluran drinase, tempat pengelolaan sampah, dan penataan kios serta tempat parkir. Penataan pun dilakukan terhadap terminal pasar, hal ini kata dia terlebih dahulu diawali dengan betonisasi jalan pasar.

“Kami ingin pasar ini menjadi percontohan. Dengan pengelolaan sampah secara terpadu pakai biogester, tinggal lahan diperluas. Terminal juga sudah jadi bagian fasilitas sosial dan fasilitas umum pedagang pasar. Di pasar ini yang dulunya cuma 500 kios, kini jadi 1.400 kios,” ungkapnya.

Menurut Dadang, penataan akan dilakukan supaya pasar tradisional ini mampu bersaing dengan pasar moderen. Jalan dan gang dibuat tidak becek dengan cara betonisasi, sedangkan, kios-kiosnya dipercantik.

“Ini pasar tradisional, warga tetap banyak yang datang ke sini. Juga nanti akan ditata sehingga separuhnya jadi pasar wisata, karena ini ada di jalur wisata. Manajemen pengelolaan pasar juga harus dipercanggih,” katanya.

Tinggalkan Balasan