Kia’i Tasik Siap Jadi Penjamin Dahlan

bandungekspres.co.id, SURABAYA – Dahlan Iskan terus kebanjiran simpati. Sehari kemarin (29/10), saat jam besuk, puluhan orang dari berbagai latar belakang silih berganti mengunjunginya di Rutan Kelas I Surabaya di Medaeng, Sidoarjo, Jatim. Mulai para ulama, para wartawan senior, hingga mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD.

Setelah bertemu dengan Dahlan, Mahfud menyampaikan keyakinannya bahwa mantan menteri BUMN tersebut tidak melakukan tindak pidana korupsi. Menurut pakar hukum tata negara dari Universitas Islam Indonesia Jogjakarta itu, Dahlan terseret karena kedudukannya sebagai direktur utama PT Panca Wira Usaha (PWU) yang wajib menandatangani sebuah dokumen. ”Saya kenal Pak Dahlan sejak lama. Saya tahu persis tidak mungkin beliau korupsi. Buat apa, wong sudah lebih dari cukup,” katanya.

Dalam kasus yang dialami Dahlan, Mahfud sama sekali tidak melihat adanya niat jahat. Sebagai seorang direktur utama, tentu Dahlan tidak menangani hal-hal yang sangat teknis. Karena itu, Mahfud berharap Dahlan bisa melewati kasus tersebut dengan segera.

Mahfud juga menyayangkan penahanan Dahlan oleh Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jatim. Meski itu merupakan kewenangan penyidik, tutur Mahfud, seharusnya kejati mempertimbangkan kondisi kesehatan Dahlan yang pernah menjalani transplantasi hati. ”Seharusnya juga mempertimbangkan faktor kemanusiaan,” katanya.

Sementara itu, sejumlah ulama kemarin juga mengunjungi Dahlan di tahanan. Mereka datang dari Madura dan Magetan, Jatim, hingga Tasikmalaya, Jabar. Mereka prihatin atas kriminalisasi yang dialami Dahlan. Salah seorang yang datang adalah Ali Badri, tokoh Ikatan Keluarga Besar Masyarakat Madura (Ikamra).

Ali Badri yang datang bersama Al Habib Idrus Al Jufri dan KH Masyhuri Maksum menyatakan datang untuk menyapa sahabat lamanya itu. Mereka memberikan serban putih bermotif batik merah marun. Air zamzam dan buah kurma juga dibawa. Menurut Ali Badri, kedatangannya sekaligus merupakan tanda bahwa masyarakat Jatim, khususnya Madura, mendukung Dahlan. ”Ini adalah bentuk dukungan kami,” ujarnya.

Ali Badri yakin Dahlan merupakan orang yang terzalimi dan teraniaya. Untuk itu, mereka memberikan dukungan dengan mendoakan. Mereka kagum dengan Dahlan yang tetap istiqamah meski tengah dirundung masalah. ”Beliau selalu tersenyum, tidak terlihat raut wajah susah. Mungkin karena memang beliau tidak bersalah,” ucap Ali Badri sesudah menemui Dahlan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan