Jalan Bojongsoang Lumpuh Total

Selain itu, untuk penanganan Banjir yang kerap terjadi di beberapa wilayah Bandung Raya diperlukan pemahaman bersama dengan kepentingan lintas sektor sehingga akan ditemukan titik temunya.

Dirinya menilai, perencanaan masterplan ini ini harus melibatkan multipihak. Baik kepala daerah di wilayah Bandung Raya ataupun stakeholder lainnya.

”Kita lihat banjir kerap terjadi di Kota Bandung dan Kabupaten Bandung. Ini kita harus tahu sumbernya di mana dan masalahnya, apa kemudian kita buat penanganannya baik jangka pendek atapun jangka panjang,” jelas Deddy.

Dirinya menuturkan, untuk masterplan, sebetulnya pemkot Bandung telah memilikinya. Yakni telah diselesaikan Cipta Karya pada 2014 lalu yang meliputi wilayah Bandung Raya. Bahkan design engginering detail (DED) sudah ada.

Untuk itu, pemprov Jabar dalam waktu dekat ini akan mengajak seluruh kepala daerah yang memiliki wilayah Bandung Raya agar duduk bersama. Tujuannya, untuk menyelesaikan masalah ini dan menkaji masterplan yang telah dimiliki apakah harus ada perbaikan atau penambahan sesuai dengan kondisi dan keadaan wilayah Bandung Raya saat ini.

”Mudah-mudahan Selasa besok, pembahasan ini bisa kita lakukan,” kata Deddy.

Deddy menambahkan, pada pertemuan nanti pihaknya juga akan memanggil beberapa ahli dan pakar dalam bidangnya untuk ikut berbicara dalam perumusan masterplan nanti termasuk dari Cipta Karya dan BBWS.

Disinggung mengenai ketersediaan anggaran untuk mendukung program ini, Deddy mengatakan, bahwa pemprov Jabar akan selalu mendukung untuk anggaran penanganan banjir ini. Bahkan bila perlu, jika anggarannya kurang seluruh kepala daerah wilayah Bandung Raya harus menyisihkan untuk mengaggarkannya untuk menjadi skala prioritas

”Untuk masalah bencana saya tidak mau main-main dan jangan gambling. Sebab bicara banjir sulit diprediksi, mobil saja hanyut. Bahkan ada yang meninggal. Ini nggak bisa one man show yah,” pungkas Deddy. (yan/fik)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan