Madain Saleh, Peninggalan Bangsa Tsamud yang Masih Terjaga

Memasuki Kota Ula, 22 km sebelum Madain Saleh, penampakan gunung-gunung batu yang mengapit jalan makin mengagumkan. Tidak sekadar berbentuk kerucut, tapi seperti perbukitan yang dipahat alam sejak zaman prasejarah. Pegunungan sandstone yang sama dengan bukit-bukit batu di kawasan Madain Saleh, tapi ukurannya sangat besar.

Tak ada kesulitan untuk memasuki kawasan yang sempat dikenal dengan nama Hegra itu. Pengunjung tinggal menunjukkan kartu identitas atau paspor, kemudian dipersilakan masuk oleh petugas penjaga gerbang. Kadang penjaga hanya menanyakan dokumen identitas driver, kemudian menghitung jumlah penumpang di dalam mobil.

”Mereka sering hanya menghitung jumlah pengunjung. Tapi, kadang juga diperiksa satu per satu,” terang Hasim Hilaby, WNI yang bekerja di Arab Saudi dan menjadi pemandu rombongan MCH.

Gerbang kawasan Madain Saleh tak langsung bersentuhan dengan situs kota kuno dari pahatan batu itu. Masih dibutuhkan waktu berkendara sekitar 15 menit untuk sampai pada pahatan-pahatan batu yang disebut dengan istilah qasr (istana atau kastil). Berkendara juga harus pelan lantaran jalanan tidak rata dan sedikit berpasir.

Untuk memudahkan pengunjung, pengelola memberikan papan petunjuk arah untuk empat qasr. Yakni, Qasr Al San’e, Al Bint, Al Farid, dan Al Diwan.

Al San’e disebut-sebut sebagai pintu gerbang karena paling dekat dengan persimpangan yang membagi kawasan-kawasan di dalam Madain Saleh. Bentuknya berupa dua bukit batu yang beberapa sisi permukaannya dipahat menjadi semacam bagian depan istana. Qasr Al Bint juga agak dekat dengan persimpangan masuk kawasan heritage Madain Saleh dan disebut-sebut sebagai kawasan residensial. Bentuknya berupa gunung batu besar yang dipahat men­jadi rumah-rumah, melingkar di tiap sisinya.

Ada empat pahatan menyerupai istana yang ukurannya paling besar. Dari luar, pahatan-pahatan itu tampak sangat presisi. Kontur kasar gunung batu seperti diiris lurus menjadi tampilan depan istana yang rata dan halus. Ornamen-ornamen seperti dua pilar yang menyangga kuncup segi tiga, mirip arsitektur mediterania, tampak menempel di dinding batu. Ada pula pahatan berupa burung besar di atas pintu, tapi bagian kepalanya seperti sudah hilang.

Tinggalkan Balasan